Bisnis.com, CIREBON - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon melepas ekspor produk rotan senilai U$10.250 ke Prancis.
Komoditas yang diperdagangkan di pasar global tersebut merupakan kerajinan furnitur rotan dari PT Masagena Maruarar Salaswana (Molja).
Pantauan Bisnis.com, pelepasan ekspor tersebut dilakukan di gudang Molja, Kecamatan Molja, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (10/9/2024).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Anton Pitono mengatakan, pelepasan ekspor tersebut merupakan pihak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Produk yang diekspor mencakup berbagai jenis furnitur rumah tangga, seperti meja, kursi, dan lemari
Barang yang diekspor tersebut diproduksi dengan standar kualitas global dan menggunakan bahan baku ramah lingkungan.
“Kami bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan Molja Furnitur dalam mencapai pencapaian besar ini. Kami berharap, ini menjadi awal yang baik untuk ekspor yang berkelanjutan dan semakin memperkuat posisi produk lokal di pasar global,” kata Anton, Selasa (10/9/2024).
Baca Juga
Anton mengatakan, program pembinaan Bank Indonesia terhadap Molja ini dimulai sejak beberapa tahun lalu, sebagai bagian dari inisiatif BI dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Cirebon.
Melalui program ini, BI memberikan pendampingan dalam hal manajemen bisnis, peningkatan kualitas produk, hingga akses pembiayaan. Tak hanya itu, BI juga membantu perusahaan dalam memasarkan produknya ke luar negeri melalui berbagai pameran internasional dan pertemuan bisnis.
Owner Molja, Novan Parlindungan mengatakan, jumlah furnitur yang diekspor ke Prancis ini sebanyak 90 unit. Ekspor tersebut pun merupakan kali keduanya dilakukan pada 2024 ini.
Ekspor tersebut diharapkan tidak hanya menjadi dorongan untuk semakin berkembang, tetapi juga menjadi contoh bagi UMKM lain di Cirebon dan sekitarnya untuk berani merambah pasar global.
Bank Indonesia Cirebon, kata Novan, berkomitmen untuk terus mendukung UMKM di wilayahnya agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
"Dengan semakin banyaknya UMKM yang berhasil menembus pasar internasional, diharapkan dapat meningkatkan devisa negara serta memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Cirebon," katanya.