Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Kaji Ulang Ekosistem Industri Rotan Ciayumajakuning

Indonesia masih menjadi penguasa pasar rotan dunia dengan kontribusi sekitar 85% pasokan global dan total produksi 690.000 ton per tahun.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Bank Indonesia mendorong penguatan industri rotan melalui sinergi lintas sektor yang mencakup evaluasi kebijakan, perlindungan terhadap perajin, hingga penguatan pendidikan kriya rotan sejak dini. 

Dorongan ini mencuat di tengah berbagai tantangan yang sedang dihadapi para pelaku industri rotan, khususnya di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Dalam catatan Laporan Perekonomian Jawa Barat Triwulan I 2025 yang dirilis Bank Indonesia, Indonesia masih menjadi penguasa pasar rotan dunia dengan kontribusi sekitar 85% pasokan global dan total produksi 690.000 ton per tahun. 

Wilayah Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi menjadi sentra bahan baku, sementara Cirebon, khususnya Desa Tegalwangi, telah lama dikenal sebagai pusat industri rotan dunia.

Namun, geliat ekspor belakangan menunjukkan gejala stagnan. Di triwulan I 2025, ekspor furnitur rotan dari Ciayumajakuning tercatat US$32,27 juta, menyumbang 58,59% dari total ekspor furnitur kawasan. 

Angka ini terlihat menjanjikan, tapi jika dibandingkan satu dekade terakhir, performanya belum kembali ke titik puncak.

Amerika Serikat tetap menjadi tujuan utama ekspor dengan nilai US$14,69 juta (share 45,5%), disusul negara-negara Eropa seperti Belanda, Jerman, dan Prancis dengan total ekspor mencapai US$12,08 juta. Meski permintaan tinggi, tantangan struktural di dalam negeri memperlambat momentum pertumbuhan.

Salah satu kendala besar yang dihadapi industri rotan adalah krisis regenerasi pengrajin. Saat ini, sekitar 64.000 tenaga kerja terserap di sektor ini, tersebar di 1.500 unit usaha, dari skala mikro hingga besar. Namun, minat generasi muda terhadap keterampilan menganyam rotan terus menurun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Muhammad Nur mengatakan muatan lokal kriya rotan masuk dalam kurikulum sekolah, agar keterampilan turun-temurun ini tetap lestari. 

Sejumlah langkah konkret mulai dilakukan, seperti pembentukan kantong pembelajaran kriya rotan di ITB Kampus Arjawinangun, hingga program inkubasi bisnis bersama HIMKI dan FSRD ITB.

“Mahasiswa seni rupa dapat menjadi pusat inovasi desain, SMK menjadi pelaksana teknis, dan pengrajin sebagai produsen utamanya. Kolaborasi ini penting untuk memperbarui ekosistem industri kriya,” kata, 

Selain krisis tenaga terampil, sektor ini juga dibayangi oleh kelangkaan bahan baku rotan berkualitas. Meski sudah diberlakukan larangan ekspor rotan mentah melalui Permendag No. 35/M-DAG/PER/11/2011, pengiriman ilegal ke luar negeri masih terjadi.

Selama 2024, industri rotan Ciayumajakuning membukukan ekspor senilai USD 137,31 juta, naik 10,39% dari tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan potensi rotan sebagai komoditas strategis ekspor Indonesia masih sangat besar, asalkan didukung kebijakan yang tepat dan inovasi berkelanjutan.

Pemerintah daerah melalui Dinas Perindustrian Cirebon juga telah menyiapkan penyelenggaraan Cirebon International Furniture Festival 2026 yang bertujuan mempertemukan pelaku usaha dengan buyer internasional. 

Rangkaian kegiatan lain seperti lomba desain kriya rotan juga disiapkan sebagai bentuk pengayaan kreativitas pengrajin lokal.

“Kami percaya, rotan Indonesia bukan hanya produk, tapi jati diri bangsa. Untuk itu, semua pihak harus duduk bersama, merancang masa depan rotan dengan visi global dan pijakan lokal,” tulis Muhammad Nur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper