Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Cirebon Belum Dilirik Investor Asing

Realisasi investasi di Kabupaten Cirebon berhasil menembus angka Rp1,9 triliun pada semester I/2024.
Pekerja memindahkan ikan hasil tangkapan nelayan/Bisnis
Pekerja memindahkan ikan hasil tangkapan nelayan/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Realisasi investasi di Kabupaten Cirebon berhasil menembus angka Rp1,9 triliun pada semester I/2024.

Meski angka tersebut menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, aktivitas investasi di wilayah ini masih sepenuhnya didominasi oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN). 

Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) belum terlihat menunjukkan minat yang signifikan terhadap potensi investasi di daerah ini.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon Dede Sudiono mengatakan tantangan untuk menarik minat investor asing masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.

"Angka ini sepenuhnya berasal dari PMDN. Meski menggembirakan, kami masih perlu bekerja keras untuk menarik minat investor asing agar turut serta mengembangkan potensi daerah ini," kata Dede, Rabu (13/11/2024).

Sektor-sektor yang paling banyak menyumbang realisasi investasi di Kabupaten Cirebon meliputi industri makanan, alas kaki, dan jasa.

Sektor industri alas kaki menjadi kontributor terbesar, dengan total nilai investasi lebih dari 10% dari angka total. Industri ini didukung oleh keberadaan perusahaan-perusahaan lokal yang terus meningkatkan kapasitas produksi mereka.

"Kami melihat sektor industri alas kaki menjadi primadona. Banyak perusahaan lokal yang terus berekspansi. Mereka melihat potensi besar di Kabupaten Cirebon, terutama dengan adanya infrastruktur yang semakin memadai," kata Dede.

Meski angka realisasi investasi cukup besar, fakta bahwa tidak ada investor asing yang masuk ke Kabupaten Cirebon menjadi sorotan.

Minimnya investasi asing ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk kurangnya promosi daerah di kancah internasional dan daya saing yang belum optimal dibandingkan daerah lain.

Dede mengatakan, pohaknya sedang mempersiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan minat investor asing. 

"Kami terus melakukan pembenahan. Salah satunya adalah dengan memangkas waktu pengurusan izin usaha dari yang sebelumnya membutuhkan waktu berminggu-minggu, kini bisa diselesaikan dalam hitungan hari melalui layanan online," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper