Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan di Kabupaten Cirebon Melonjak pada Awal 2025

Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga yang signifikan. Beras, sebagai komoditas utama, menjadi salah satu yang paling mencolok.
Pedagang beraktivitas di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Abdurachman
Pedagang beraktivitas di pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, CIREBON - Harga pangan di pasar tradisional Kabupaten Cirebon terus menunjukkan kenaikan signifikan di awal 2025.

Pantauan langsung di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Sumber, Pasar Mundu, dan Pasar Pasalaran menunjukkan lonjakan harga hampir di semua komoditas pangan. 

Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan harga yang signifikan. Beras, sebagai komoditas utama, menjadi salah satu yang paling mencolok. Harga beras kualitas medium yang biasanya berada di kisaran Rp14.000 kini melonjak menjadi Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram. 

Kenaikan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingginya biaya distribusi akibat kenaikan harga bahan bakar, serta kondisi cuaca ekstrem yang menghambat produksi beras di beberapa sentra pertanian.

Selain beras, harga cabai merah keriting juga mengalami kenaikan drastis. Sebelumnya, harga cabai ini sebesar Rp50.000 per kilogram, kini melesat menjadi Rp65.000 hingga Rp70.000 per kilogram. 

Tren ini dipicu oleh pasokan yang menurun dari daerah penghasil, terutama karena curah hujan yang tinggi beberapa minggu terakhir.

Tidak hanya cabai, bawang merah dan bawang putih juga mencatat kenaikan harga. Bawang merah yang sebelumnya dijual dengan harga Rp35.500 per kilogram kini mencapai Rp37.000 per kilogram. 

Sementara itu, bawang putih yang semula Rp45.500 per kilogram naik menjadi Rp49.000. Hal ini menyebabkan para pedagang mengeluh karena daya beli konsumen menurun.

Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada bahan-bahan pokok, tetapi juga pada protein hewani. Daging ayam ras segar kini dijual dengan harga Rp33.000, naik dari harga sebelumnya Rp29.000. 

Telur ayam, yang sebelumnya berada di kisaran Rp25.000 per kilogram, kini melonjak menjadi Rp32.000 per kilogram. Kenaikan ini diduga dipengaruhi oleh tingginya biaya pakan ternak serta meningkatnya permintaan di akhir tahun.

Kondisi serupa juga terjadi pada komoditas minyak goreng. Harga minyak goreng kemasan yang sebelumnya stabil di angka Rp20.000 hingga per liter kini naik menjadi Rp21.000 per liter. Bahkan minyak goreng curah yang biasanya menjadi alternatif bagi masyarakat berpenghasilan rendah kini sudah menyentuh angka Rp18.000 per liter.

Sementara itu, sejumlah analis pasar memperkirakan bahwa lonjakan harga ini masih akan berlangsung hingga beberapa minggu ke depan, terutama jika pasokan dari daerah penghasil utama tidak segera stabil. 

Perubahan cuaca yang tidak menentu diprediksi akan terus memengaruhi produksi dan distribusi bahan pangan di awal tahun ini.

Lonjakan harga bahan pokok ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Cirebon. Dengan pengeluaran yang meningkat, banyak keluarga terpaksa mengurangi konsumsi atau mencari alternatif lain yang lebih murah. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler