Bisnis.com, CIREBON - Kabupaten Indramayu mulai memperluas penerapan teknologi irigasi padi hemat air (IPHA) sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan air untuk lahan pertanian padi di berbagai wilayah.
Teknologi ini diklaim dapat menjamin ketersediaan air hingga ke daerah hilir, sehingga mendukung produktivitas sektor pertanian secara berkelanjutan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto mengatakan pihaknya terus mendorong penggunaan metode IPHA di kalangan petani sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi penggunaan air.
Menurut Sugeng, metode ini dapat membantu petani menghemat air, sekaligus meningkatkan hasil produksi padi. Meski demikian, ia menekankan pentingnya kesadaran petani untuk tidak menggunakan air secara berlebihan, karena kebutuhan air di daerah hilir juga harus diperhatikan.
"Penerapan IPHA bertujuan agar petani lebih bijak dalam memanfaatkan air. Kita perlu memahami bahwa padi bukan tanaman air, tetapi tanaman yang membutuhkan air dalam kadar tertentu. Dengan metode IPHA, cukup dengan kondisi tanah yang lembap atau basah saja, kebutuhan air untuk pertanian bisa terpenuhi," kata Sugeng, Rabu (15/1/2025).
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan di BBWS Cimanuk Cisanggarung mengatakan, penerapan IPHA telah dikembangkan di dua kabupaten, yakni Indramayu dan Cirebon. Dari kedua wilayah tersebut, Indramayu menjadi daerah dengan jumlah demplot percontohan terbanyak.
Baca Juga
Ia juga menyampaikan, program RIMS yang didukung BBWS bertujuan untuk meningkatkan kualitas pertanian di wilayah ini. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah melalui implementasi metode IPHA yang tidak hanya hemat air, tetapi juga mendukung peningkatan hasil produksi padi.
"Dalam cakupan kerja BBWS Cimancis, sejauh ini sudah ada 13 demplot percontohan IPHA yang tersebar di Indramayu dan Cirebon. Namun, fokus pengembangan saat ini lebih banyak diarahkan ke Indramayu,” jelas Maria.
Maria menyebutkan, efisiensi dalam pengelolaan sumber daya air menjadi kunci utama untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan metode IPHA, tidak hanya air yang digunakan secara efektif, tetapi hasil panen juga diharapkan menjadi lebih optimal.
"Kesuksesan penerapan IPHA di Kabupaten Indramayu menjadi bukti nyata dari upaya kolaboratif berbagai pihak dalam mendukung keberlanjutan sektor pertanian," katanya.