Bisnis.com, BANDUNG -- Menteri UMKM Maman Abdurrahman menggelar rapat koordinasi dengan 49 Lembaga Jasa Keuangan (LJK) untuk mengakselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun ini.
Maman mengatakan Kementerian UMKM selaku kuasa pengguna anggaran terkait KUR, ditugasi untuk memastikan target penyaluran KUR tahun ini yang mencapai Rp300 triliun bisa tepat sasaran, tepat guna dan tepat waktu.
"Dalam hal ini, kami sebagai Menteri UMKM melakukan monitoring dan memantau perkembangan pendistribusian KUR ini. Karena harapan kami kedepan ingin meningkatkan kualitas dalam pendistribusian KUR, yang kemarin sudah baik menjadi lebih baik, yang kemarin tidak baik, kita buat jadi baik," ungkap dia usai Rakor di Kantor Bank BJB, Kota Bandung, Senin (24/2/2025).
Maman mengatakan, untuk memudahkan monitoring dan evaluasi, pihaknya membentuk lima regional, yakni Jawa I, Jawa II, Kalimantan, Sumatra dan Indonesia bagian Timur.
"Untuk Rakor perdana ini di Regional Jawa I yang terdiri dari Provinsi Banten, Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur," ungkapnya.
Dalam Rakor tersebut juga dibahas mengenai kendala dan tantangan yang kerap terjadi di lapangan. Sehingga seluruhnya sudah diberikan arahan dan solusi. Sehingga target penyaluran dan penambahan 2,4 uta nasabah baru bisa tercapai.
Baca Juga
"Itu tugas yang diberikan komite pembiayaan," ungkapnya.
Selain itu, juga ditargetkan terjadi graduasi 1,1 juta UMKM di tahun ini agar UMKM tersebut bisa terus bertumbuh.
"Kemudian ada graduasi 1,1 juta, graduasi itu kita berharap yang 2024-2025 itu ada sekitar 1,1 juta pengusaha yang tumbuh, tidak hanya stagnan dalam satu kategori, jadi ada pertumbuhan," jelasnya.
Meski demikian, ia mengingatkan, meskipun 49 LJK ditargetkan untuk menyalurkan target pembiayaan cukup besar, ia meminta hal tersebut diimbangi dengan menjaga pek kualitas.
"Jangan hanya soal mengejar target 300 triliun saja, kalau orientasinya sekadar mengejar target penyaluran RP300 triliun saja, akhirnya mengabaikan aspek kualitas. Kita ingin sejalan nih, antara target Rp300 triliunnya tercapai, tapi kualitas pendistribusian KUR yang tepat sasaran, tetap tepat guna dan tepat Waktu pun terjadi. Ini yang kita mau dorong terus," tandasnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Bank BJB Ayi Subarna mengatakan mendukung penuh upaya peningkatakan kualitas dan kuantitas penyaluran KUR untuk mengakselerai pertumbuhan ekonomi dari sektor UMKM.
"Bank BJB sebagai salah satu bank yang memiliki peran strategis dalam penyaluran KUR, berupaya memastikan bahwa program ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan Pemerintah, serta ikut berperan aktif dalam mendukung pencapaian target ini melalui berbagai inisiatif dan strategi peningkatan aksesibilitas, serta mengambil peran dalam memastikan bahwa dana KUR benar-benar digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi UMKM," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi, seperti distribusi KUR yang belum merata di berbagai daerah dan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai persyaratan akses KUR.
Oleh karena itu Bank BJB akan mencoba mengoptimalkan strategi literasi keuangan dengan memberikan pendampingan dan edukasi kepada calon debitur. Hal ini bertujuan agar lebih banyak pengusaha UMKM dapat memanfaatkan program ini secara optimal.
Sebagai bagian dari upaya strategisnya, Bank BJB juga mengembangkan program inovatif seperti BJB SOAR (Sustainable Optimized Access for Recovery). Program ini dirancang untuk memberikan dukungan lebih lanjut bagi UMKM dalam mengakses KUR, termasuk melalui penyederhanaan proses administrasi dan pemberian insentif bagi debitur yang memiliki rekam jejak pembayaran yang baik.
Sepanjang 2024, pihaknya berhasil menyalurkan KUR ke berbagai sektor, termasuk perdagangan, pertanian, perikanan, serta industri kreatif. Melalui pendekatan berbasis kebutuhan usaha, Bank BJB tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan dan edukasi keuangan agar para pengusaha UMKM dapat mengelola usahanya dengan lebih baik.
"Kami menyadari bahwa UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Oleh karena itu, Bank BJB berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM melalui berbagai program, termasuk penyaluran KUR," ujar Ayi.
Selain penyaluran kredit, Bank BJB juga terus berinovasi dalam layanan digital untuk mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM. Penggunaan teknologi dalam proses pengajuan KUR memungkinkan pengusaha UMKM untuk memperoleh dana dengan lebih cepat dan efisien. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penerima manfaat serta mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM.
Untuk itu, Bank BJB optimis bahwa program KUR 2025 dapat berjalan dengan lebih efektif.
Ke depan, Bank BJB berencana untuk memperluas cakupan KUR dengan menargetkan lebih banyak sektor usaha potensial yang membutuhkan akses permodalan.
"Dengan langkah ini, diharapkan semakin banyak pengusaha UMKM yang dapat merasakan manfaat dari program pembiayaan yang telah disediakan dan berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dalam pembangunan ekonomi daerah melalui dukungan terhadap sektor UMKM," tandasnya.