Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melihat Sejarah Masjid Merah Cirebon, Pesona yang Bertahan Berabad-abad

Persona masjid merah Cirebon yang memiliki kekuatan sejarah dan akulturasi budaya di pesisir utara Jawa.
Pesona Masjid Merah Cirebon
Pesona Masjid Merah Cirebon

Bisnis.com, CIREBON- Di tengah hiruk-pikuk Kota Cirebon, Jawa Barat berdiri sebuah masjid berusia ratusan tahun yang memiliki keunikan tersendiri.

Masjid Merah Cirebon, yang terletak di kawasan Panjunan, bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah dan akulturasi budaya di pesisir utara Jawa. 

Berbeda dari kebanyakan masjid yang didominasi warna putih atau hijau, masjid ini tampil mencolok dengan warna merah bata yang khas.

Dibangun pada abad ke-15, Masjid Merah Cirebon didirikan oleh Syekh Syarif Abdurrahman, seorang ulama keturunan Arab yang berperan dalam penyebaran Islam di Cirebon. Keberadaan masjid ini berkaitan erat dengan perkembangan Kesultanan Cirebon, yang pada masa itu menjadi pusat perdagangan dan dakwah Islam.

Letaknya di Kampung Panjunan bukan tanpa alasan. Kawasan ini dulunya dihuni oleh para perantau keturunan Arab dan Tionghoa yang menetap di Cirebon. Akibatnya, akulturasi budaya sangat kental di daerah ini, termasuk dalam bentuk arsitektur masjid yang memadukan unsur Jawa dan Tionghoa.

Masjid ini masih aktif digunakan hingga saat ini. Setiap harinya, warga sekitar datang untuk menjalankan ibadah, sementara para wisatawan dan peneliti sejarah Islam berkunjung untuk mengagumi keunikannya.

Salah satu daya tarik utama Masjid Merah adalah konstruksinya yang unik. Bangunan ini dibuat menggunakan bata merah tanpa plester, memberikan kesan klasik dan autentik.

Tidak hanya itu, pembangunan masjid ini dilakukan tanpa menggunakan paku, melainkan dengan sistem pasak kayu tradisional yang mengandalkan teknik konstruksi khas Nusantara.

Keunikan lainnya terletak pada bentuk atapnya yang menyerupai kelenteng. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh budaya Tionghoa dalam arsitektur masjid. Atap bertingkat dengan sudut melengkung menjadi ciri khas yang membedakannya dari masjid-masjid lain di Cirebon.

Melihat Sejarah Masjid Merah Cirebon, Pesona yang Bertahan Berabad-abad

Selain itu, ornamen-ornamen pada masjid ini juga mencerminkan perpaduan budaya. Beberapa bagian dinding dihiasi dengan kaligrafi Arab sederhana, sementara pola ukiran kayu dan struktur bangunan menunjukkan pengaruh seni arsitektur Jawa dan Tionghoa yang harmonis.

Tidak hanya sekadar elemen dekoratif, warna merah pada masjid ini memiliki makna tersendiri. Dalam budaya Tionghoa, merah melambangkan keberanian, keberuntungan, dan perlindungan dari energi negatif.

Sementara dalam konteks Islam, warna ini juga sering dikaitkan dengan semangat perjuangan dan keteguhan dalam beribadah.

Para sejarawan berpendapat bahwa pemilihan warna merah juga merupakan bentuk penghormatan terhadap budaya masyarakat sekitar yang pada masa lalu banyak dihuni oleh komunitas Tionghoa-Muslim.

Ini menunjukkan bagaimana Islam di Cirebon berkembang dengan cara yang inklusif, tidak menolak unsur budaya setempat, tetapi justru merangkulnya.

Daya Tarik Wisata Religi dan Sejarah

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper