Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Menipis, Harga Cabai Rawit Merah di Cirebon Tembus Rp110.000 per Kilo

Harga cabai rawit merah mencapai Rp110.000 per kg, meningkat tajam dibandingkan pekan sebelumnya yang berada di kisaran Rp80.000 hingga Rp95.000 per kg.
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, CIREBON - Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Cirebon mengalami lonjakan signifikan pada pekan ketiga Ramadan. 

Pada Kamis (20/3/2025), harga komoditas ini mencapai Rp110.000 per kilogram, meningkat tajam dibandingkan pekan sebelumnya yang berada di kisaran Rp80.000 hingga Rp95.000 per kilogram.

Di Pasar Pasalaran, salah satu pasar tradisional terbesar di Kabupaten Cirebon, para pedagang mengeluhkan kenaikan harga cabai rawit merah yang drastis. 

Ahmad, seorang pedagang cabai menyatakan harga cabai rawit merah sebelumnya berada di angka Rp80.000 per kilogram, namun kini mencapai Rp110.000 per kilogram. 

Menurutnya, kenaikan ini terjadi sejak awal Ramadan dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. "Selama masih hujan, biasanya cabe setan (cabai rawit merah) pasti mahal," kata Ahmad, Kamis (20/3/2025).

Lonjakan harga cabai rawit merah di Cirebon dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Cuaca ekstrem dengan intensitas hujan yang tinggi menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen, sehingga pasokan cabai menurun drastis. 

Di sisi lain, permintaan meningkat tajam selama Ramadan karena tradisi masyarakat yang cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan pedas selama bulan puasa. 

Selain itu, distribusi cabai turut terdampak oleh kondisi cuaca buruk yang memperlambat pengiriman dan meningkatkan biaya transportasi, yang pada akhirnya berimbas pada harga di tingkat konsumen.

Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Cirebon terus mengalami kenaikan mengalami lonjakan signifikan menjelang bulan Ramadan dan Lebaran 2025.

Namun, hingga saat ini, pemerintah daerah belum memiliki rencana untuk menggelar program gerakan pangan murah atau upaya konkret lainnya untuk mengendalikan inflasi dan menekan harga di pasar.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional menunjukkan bahwa kenaikan harga pangan sudah terjadi sejak awal Ramadan dan terus berlanjut mendekati Lebaran. Ketiadaan intervensi dari pemerintah membuat pedagang dan masyarakat semakin khawatir.

Hasil penelusuran di Pasar Pasalaran dan Pasar Sumber, selain cabai rawit merah kenaikan harga yang cukup drastis terjadi beberapa komoditas utama.

Beras medium yang sebelumnya dijual seharga Rp13.000 per kilogram kini naik menjadi Rp15.000. Minyak goreng curah juga mengalami kenaikan dari Rp15.000 per liter menjadi Rp20.000. Daging ayam yang semula Rp30.000 per kilogram kini mencapai Rp34.000. 

Sementara itu, cabai merah keriting melonjak dari Rp45.000 menjadi Rp65.000 per kilogram. Tak hanya itu, harga gula pasir pun ikut naik dari Rp16.000 menjadi Rp19.000 per kilogram.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper