Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Siapkan Rp6,13 Triliun Uang Tunai Selama Libur Lebaran di Jabar

Bank Mandiri bersama Himbara memastikan kesiapan layanan dan ketersediaan uang tunai di seluruh wilayah operasional, khususnya di Jabar.
Pegawai merapikan uang rupiah di cash center Bank Mandiri di Jakarta.
Pegawai merapikan uang rupiah di cash center Bank Mandiri di Jakarta.

Bisnis.com, BANDUNG- Menjelang Hari Raya Idulfitri 2025, Bank Mandiri bersama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memastikan kesiapan layanan dan ketersediaan uang tunai di seluruh wilayah operasional, khususnya di Jawa Barat. 

Hal ini sejalan dengan arahan Wakil Menteri BUMN Aminudin Ma’ruf saat melakukan kunjungan kerja ke Bandung.

Regional CEO VI/Jawa 1 Bank Mandiri Nila Mayta Dwi Rahanjani menjelaskan pihaknya telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp6,13 triliun, yang didukung oleh 1.201 jaringan ATM di wilayah tersebut. 

Jumlah ini merupakan yang tertinggi di antara bank Himbara lainnya, mencerminkan komitmen Bank Mandiri dalam menjaga keandalan layanan serta memastikan kelancaran transaksi masyarakat selama periode Ramadan dan Idul Fitri.

"Kami memastikan kesiapan operasional, termasuk kecukupan uang tunai dan ketersediaan ATM, agar kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri dapat terpenuhi dengan nyaman dan aman," ujar Nila. 

Selain Bank Mandiri, Bank BNI menyampaikan kesiapan uang tunai sebesar Rp1,6 triliun dengan 1.042 ATM, Bank BRI sebesar Rp2,1 triliun dengan 1.420 jaringan ATM dan CRM, serta Bank BTN sebesar Rp134 miliar melalui 371 ATM. Turut hadir dalam forum tersebut perwakilan dari Himbara Jawa Barat. 

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf menggelar pertemuan terbatas bersama pimpinan regional Himbara se-Jawa Barat, Kamis (27/3/2025).

Dalam pertemuan itu Aminuddin menegaskan pentingnya pelayanan optimal dalam menghadapi peningkatan kebutuhan masyarakat selama periode Lebaran.

“Pesan Presiden, tingkatkan pelayanan. Pelayanan itu variabelnya dua; Pertama Keamanan, Kedua Kenyamanan. Dua variabel ini penting untuk di-highlight,” ujar Aminudin. 

Ia juga meminta perbankan untuk sigap mengantisipasi potensi kendala teknis, khususnya pada infrastruktur perbankan elektronik. 

“ATM dimonitor bapak ibu, jangan sampai kebutuhan tinggi, ATM malah offline,” tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper