Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar bazar murah di 30 kecamatan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan jelang perayaan Iduladha.
Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengungkapkan kegiatan ini merupakan upaya untuk mengendalikan inflasi serta memastikan kebutuhan pangan masyarakat tercukupi.
“Bazar Murah ini kami adakan untuk pengendalian inflasi dan menjaga ketersediaan pangan, apalagi kita menjelang Iduladha. Jangan sampai ada panic buying atau produsen menaikkan harga seenaknya,” ujarnya di Lapang Gasmin, Kota Bandung, Rabu (21/5/2025).
Menurutnya, bazar ini digelar di seluruh kecamatan agar semua warga bisa merasakan manfaat. Selain itu hal ini juga untuk mempermudah kontrol distribusi pangan di tingkat wilayah.
“Saya lihat warga membeli sesuai kebutuhan, tidak borong. Artinya, masyarakat percaya bahwa pemerintah mampu menjamin stok pangan dan menjaga harga tetap stabil,” lanjutnya.
Ia memastikan, Pemkot Bandung tidak akan tinggal diam terhadap praktik curang. Sehingga jika ada masyarakat yang mengetahui praktik itu berlangsung, agar segera melapor kepadanya.
Baca Juga
“Kalau ada yang ketahuan menimbun, kami akan tindak tegas,” katanya.
Pada bazar tersebut, sejumlah kebutuhan pokok seperti gas, daging, dan telur ayam dijual dengan harga yang relatif murah. Namun, warga tetap bijak berbelanja.
“Harga-harga di sini cukup terjangkau. Tapi yang menarik, meskipun murah, warga tetap membeli sesuai kebutuhan. Ini menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam berbelanja,” ujarnya.
Rustini warga Antapani pun mengaku harga yang ada di bazar murah cukup terjangkau dibanding pasar.
“Harganya lumayan murah, lumayan perbandingan harganya beda Rp5.000 -10.000,” ungkapnya.
Ia pun merasa senang karena lokasi bazar murah dekat dengan tempat tinggalnya. “Deket juga lokasinya, ini yang membuat ibu-ibu semangat belanja,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Ronny A. Nurudin menyampaikan pihaknya terus memperkuat sinergi dengan BUMN, distributor, dan ritel modern.
Pihaknya juga berkerjasama dengan kewilayahan dalam upaya mendukung pelaku UKM unggulan.
“Kami menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak, seperti BUMN, distributor, dan ritel, untuk memastikan pasokan barang kebutuhan pokok tetap lancar. Ini juga membantu UKM lokal agar produknya bisa masuk ke pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Beberapa kebutuhan pokok yang disediakan meliputi beras, minyak goreng, sayuran, daging ayam, daging sapi, dan telur. Terkait harga, ia menegaskan bahwa kondisi pasar saat ini relatif stabil.
“Alhamdulillah, harga di pasar cenderung stabil, apalagi menjelang hari besar keagamaan. Kami memang rutin menggelar kegiatan seperti ini agar masyarakat mudah mendapatkan kebutuhan dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Ia juga memastikan ketersediaan stok pangan, khususnya beras.
“Stok beras di Bulog aman, bahkan lebih dari cukup, yang jelas, untuk komoditas utama kita aman,” tambahnya.
Terkait perbedaan harga dengan pasar, ia mengakui memang ada selisih namun masih dalam batas wajar.
“Misalnya daging sapi di sini jual Rp115.000 per kilogram, sementara di pasar bisa Rp130.000. Ayam di sini Rp29.000, sedangkan di pasar sekitar Rp36.000. Jadi memang lebih murah, tapi tetap berkualitas,” bebernya.