Bisnis.com, INDRAMAYU - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu memastikan stok hewan kurban jenis domba dalam kondisi aman dan mencukupi tanpa perlu mendatangkan pasokan dari luar daerah.
Namun, untuk sapi, ketersediaan di tingkat lokal belum memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepala DKPP Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto menyatakan pihaknya telah menginventarisasi sekitar 9.000 hingga 10.000 ekor domba lokal dari berbagai sentra peternakan di Indramayu. Angka ini, menurutnya, sudah sesuai dengan tren permintaan kurban tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau kita melihat data tahun lalu, permintaan domba untuk kurban berada di kisaran 8.000 ekor. Maka, dengan ketersediaan hingga 10 ribu ekor tahun ini, masyarakat di semua kecamatan tetap bisa terpenuhi tanpa harus membeli dari daerah luar,” jelas Sugeng, Kamis (22/5/2025).
Distribusi hewan kurban di Kabupaten Indramayu akan menjangkau seluruh 31 kecamatan, dengan pemantauan langsung dari petugas lapangan DKPP. Peternak lokal juga dilibatkan dalam pengawasan kualitas pakan dan kondisi kandang untuk memastikan hewan dalam kondisi sehat menjelang penyembelihan.
Sugeng mengungkapkan, kebutuhan sapi kurban diperkirakan mencapai 1.200 hingga 1.400 ekor, sementara stok saat ini hanya sekitar 600 ekor.
Baca Juga
“Kami masih kekurangan sekitar 600 sampai 800 ekor sapi. Untuk mengatasinya, kami telah menjalin koordinasi dengan beberapa daerah penghasil sapi seperti Brebes dan Blora,” ujarnya.
Selain persoalan jumlah, aspek kesehatan hewan kurban juga menjadi fokus utama DKPP. Tim kesehatan hewan kini sedang gencar melakukan pemeriksaan terhadap hewan-hewan yang dipasarkan, terutama untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih ditemukan meskipun dalam jumlah terbatas.
Menurut Sugeng, keberadaan PMK belum menjadi ancaman besar tahun ini karena kasusnya bersifat sporadis dan sejauh ini masih dapat dikendalikan melalui vaksinasi dan biosekuriti ketat.
“Hewan yang terindikasi sakit langsung kami karantina. Kami pastikan hanya hewan sehat yang diperbolehkan masuk ke pasar atau lokasi penjualan,” kata dia.
DKPP juga mengimbau masyarakat agar lebih selektif saat membeli hewan kurban. Salah satu langkah yang direkomendasikan adalah memilih hewan yang telah dilengkapi dengan penanda resmi kesehatan dari petugas dinas.
Tidak hanya soal hewan, DKPP juga menjamin aspek kehalalan dalam proses penyembelihan. Mereka telah menyiapkan para juru sembelih halal (Juleha) yang tersebar di seluruh kecamatan. Para Juleha ini telah mengikuti pelatihan khusus mengenai teknik penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam serta standar kebersihan.
“Keberadaan Juleha ini penting agar penyembelihan tidak hanya sah secara agama, tetapi juga higienis dan manusiawi,” tambah Sugeng.
Pemerintah daerah melalui DKPP berharap dengan langkah-langkah ini, pelaksanaan kurban tahun ini dapat berjalan lancar tanpa kekhawatiran kekurangan pasokan maupun gangguan kesehatan hewan.