Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Investor Pasar Modal di Ciayumajakuning Naik, Transaksi Saham Turun Tajam

Jumlah investor pasar modal di Ciayumajakuning yang terindikasi melalui single investor identification (SID) mengalami peningkatan sebesar 2,44%.
Pegawai mengamati layar transaksi obligasi di dealing room BNI, Jakarta, Rabu (21/5/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar transaksi obligasi di dealing room BNI, Jakarta, Rabu (21/5/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, CIREBON - Minat masyarakat terhadap pasar modal di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) terus menunjukkan pertumbuhan positif. 

Berdasarkan data per Maret 2025 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, jumlah investor pasar modal di kawasan ini yang terindikasi melalui single investor identification (SID) mengalami peningkatan sebesar 2,44% secara year to date. Total investor kini mencapai 317,710.

Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib menyatakan tren ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan ekosistem keuangan di daerah. Peningkatan jumlah investor tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan dan minat masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan investasi di pasar modal.

“Pertumbuhan jumlah investor ini menunjukkan masyarakat Ciayumajakuning semakin melek terhadap literasi keuangan, khususnya terkait produk dan layanan pasar modal. Faktor kemudahan akses digital melalui aplikasi investasi, serta gencarnya edukasi keuangan dari berbagai pihak turut mendukung peningkatan ini,” kata Agus, Selasa (27/5/2025).

Agus menambahkan, kontribusi wilayah Ciayumajakuning terhadap total investor pasar modal di Jawa Barat kini mencapai 10,63%. Angka ini menempatkan kawasan Ciayumajakuning sebagai salah satu wilayah dengan peran strategis dalam peta pertumbuhan investor di tingkat provinsi.

“Kami melihat masyarakat di wilayah ini mulai memanfaatkan pasar modal sebagai sarana untuk mengembangkan aset dan meningkatkan kesejahteraan. Ini tentu menjadi kabar baik, karena inklusi keuangan yang merata di seluruh wilayah akan berdampak positif bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah,” jelas Agus.

Namun demikian, di tengah meningkatnya jumlah investor, terdapat dinamika yang cukup menarik dalam aktivitas pasar modal, khususnya pada sektor saham. 

Berdasarkan data OJK, akumulasi transaksi saham di wilayah Ciayumajakuning justru mengalami penurunan signifikan. Per Maret 2025, nilai transaksi saham tercatat hanya sebesar Rp1,27 triliun, turun 29,89% dibandingkan tahun sebelumnya.

Agus Muntholib menilai, penurunan transaksi ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh perubahan strategi investasi masyarakat.

Ia menyebutkan, banyak investor yang kini mulai mengalihkan dan mendiversifikasi portofolio mereka ke instrumen lain yang dinilai lebih aman atau stabil di tengah ketidakpastian global.

“Pergeseran portofolio investasi merupakan hal yang wajar dalam dunia pasar modal. Ketika ada dinamika pasar, seperti fluktuasi ekonomi global, gejolak geopolitik, atau perubahan kebijakan moneter, investor cenderung melakukan rebalancing portofolio mereka,” ungkap Agus.

Menurutnya, banyak investor saat ini yang mulai melirik instrumen investasi lain seperti reksa dana, obligasi, atau surat berharga negara (SBN) yang memiliki risiko lebih rendah dibandingkan saham. 

Hal ini, kata Agus, menjadi bukti pemahaman investor terhadap pengelolaan risiko semakin membaik.

Lebih lanjut, OJK Cirebon juga melihat adanya pergeseran tren investasi dari spekulatif jangka pendek ke arah yang lebih berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang. Perubahan perilaku ini menunjukkan kematangan pasar dan tingkat kedewasaan investor yang terus meningkat.

Meski begitu, Agus mengingatkan agar masyarakat tetap memahami dengan baik setiap produk investasi yang mereka pilih. Ia juga menekankan pentingnya profil risiko dalam pengambilan keputusan investasi.

“Jangan sampai masyarakat hanya ikut-ikutan tren tanpa memahami profil risikonya. Kami terus mendorong masyarakat untuk berinvestasi secara cerdas dan bertanggung jawab. OJK secara aktif memberikan edukasi melalui berbagai program literasi dan inklusi keuangan di sekolah, kampus, maupun komunitas,” tegasnya.

Dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan investor dan meningkatkan kualitas aktivitas investasi, OJK Cirebon akan terus bersinergi dengan pelaku industri keuangan, akademisi, serta pemerintah daerah untuk memperluas akses dan edukasi keuangan di wilayah Ciayumajakuning.

“Ke depan, kami berharap peningkatan jumlah investor juga sejalan dengan peningkatan kualitas transaksi. Bukan hanya dari segi nominal, tetapi juga dari sisi pemahaman, perencanaan, dan pengelolaan risiko. Pasar modal yang sehat harus ditopang oleh investor yang bijak dan berdaya,” pungkas Agus Muntholib.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper