Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

22 Koperasi Merah Putih di Kota Cirebon Bakal Dapat Pinjaman Produktif Bank Tanpa Bunga

Melalui sinergi dengan Himbara, Koperasi Merah Putih berkesempatan mengakses pinjaman modal produktif dengan plafon mulai dari Rp3 miliar hingga Rp5 miliar.
Warga berada di Klinik dan Apotek Desa Koperasi Merah Putih Desa Cangkuang Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Rachman
Warga berada di Klinik dan Apotek Desa Koperasi Merah Putih Desa Cangkuang Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, CIREBON — Pemerintah Kota Cirebon memastikan 22 Koperasi Merah Putih yang telah terbentuk di seluruh kelurahan resmi mengantongi status badan hukum dan akan segera mengakses fasilitas pembiayaan produktif dari perbankan nasional tanpa bunga.

Langkah tersebut menjadi bagian dari program pemberdayaan ekonomi berbasis kelurahan yang digagas melalui Musyawarah Kelurahan Khusus (Muskelsus), dengan masing-masing lurah bertindak sebagai penanggung jawab pembentukan koperasi sesuai potensi lokal di wilayahnya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan koperasi-koperasi tersebut siap diluncurkan secara resmi dalam peringatan Hari Jadi ke-598 Cirebon yang digelar pada 27 Juni 2025.

“Semua koperasi sudah melalui proses legalisasi. Peluncurannya akan dilakukan langsung oleh Wali Kota secara simbolis sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap kemandirian ekonomi masyarakat di tingkat kelurahan,” ujar Iing di Cirebon, Jumat (13/6/2025).

Dia menyebutkan, pembentukan koperasi dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu mendirikan koperasi baru, merevitalisasi koperasi lama yang sempat tidak aktif, serta mengembangkan unit usaha koperasi yang telah eksis. Model ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing kelurahan.

Unit usaha koperasi yang terbentuk pun sangat beragam, mencakup sektor layanan kesehatan seperti apotek dan pengobatan alternatif, pergudangan komunal, jasa distribusi logistik, hingga usaha peternakan. Diversifikasi sektor ini dinilai menjadi kekuatan koperasi dalam menjawab kebutuhan riil warga.

Melalui sinergi dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), setiap koperasi yang telah berbadan hukum berkesempatan mengakses pinjaman modal produktif dengan plafon mulai dari Rp3 miliar hingga Rp5 miliar. Pinjaman tersebut diberikan tanpa bunga, tetapi tetap melalui proses seleksi kelayakan secara ketat.

“Ini bukan hibah, melainkan pinjaman modal kerja yang harus dipertanggungjawabkan. Bank akan menilai kelayakan usaha koperasi sebelum dana disalurkan, seperti dalam skema Kredit Usaha Rakyat,” jelas Iing.

Dia menegaskan, sistem pembiayaan ini bersifat objektif dan tidak membuka ruang bagi intervensi pihak luar. Seluruh pengajuan akan dianalisis oleh lembaga keuangan sesuai standar perbankan nasional, untuk memastikan koperasi mampu menjalankan kewajibannya.

Menurutnya, keberadaan koperasi Merah Putih di tiap kelurahan diharapkan menjadi penggerak utama ekonomi lokal, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan, distribusi barang pokok, dan membuka lapangan kerja berbasis komunitas.

Beberapa koperasi telah menunjukkan inisiatif sinergi antarwilayah. Salah satunya koperasi di Kelurahan Argasunya yang mengembangkan usaha peternakan ayam. Hasil produksinya direncanakan akan memasok kebutuhan kelurahan lain seperti Pekalipan yang tidak memiliki sektor unggulan serupa.

“Dengan sistem substitusi antarwilayah, kebutuhan satu kelurahan bisa dipenuhi oleh produksi dari kelurahan lain. Ini memperkuat jaringan ekonomi lokal berbasis koperasi,” ujar Iing.

Lebih lanjut, dia menilai, Koperasi Merah Putih menjadi alternatif baru dalam pembangunan ekonomi daerah yang tidak semata-mata bergantung pada investor besar. Sebaliknya, masyarakat diberi ruang untuk menjadi pelaku usaha kolektif yang legal dan mampu menjalin kemitraan dengan perbankan.

Pemerintah Kota Cirebon juga mendorong tiap koperasi untuk menjalankan prinsip transparansi, baik dalam pengelolaan dana maupun pelaporan usaha. Hal ini dianggap krusial untuk menjaga kepercayaan anggota dan keberlanjutan usaha.

Dengan peluncuran resmi yang dijadwalkan pada akhir Juni, Pemkot menargetkan seluruh koperasi Merah Putih mulai aktif menjalankan unit usaha masing-masing pada semester kedua 2025, sembari membangun jejaring dengan koperasi lain dalam skala kota maupun regional.

“Ini awal yang baik untuk membangun ekosistem koperasi yang modern dan adaptif. Dengan legalitas lengkap dan akses ke pembiayaan produktif, koperasi-koperasi ini siap menjadi fondasi ekonomi kerakyatan di Kota Cirebon,” pungkas Iing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper