Bisnis.com, BANDUNG—Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman meminta Bappeda dan Bapenda Jabar untuk berani mengerek target pendapatan asli daerah (PAD) di APBD 2026 mendatang.
Sekda Herman mengatakan saat ini tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Jabar tengah melakukan simulasi berapa persen angka kenaikan PAD di APBD tahun depan. Karena itu pihaknya mengaku agak keras mendorong OPD terkait pendapatan untuk bekerja ekstra.
“Ya [Saya agak keras]. Pendapatan harus digenjot, demikian juga dari sisi belanja harus makin efektif dan efisien,” katanya Senin (16/6/2025).
Menurutnya para pejabat hari ini diberikan target yang tinggi oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Bahkan jika ada yang tidak mencapai target, maka siapa saja bisa dicopot. “Kita akan copot, termasuk saya juga kan,” katanya.
Herman meminta Bapenda Jabar agar memikirkan kenaikan pendapatan tidak hanya memakai logika semata, namun juga dibutuhkan keberanian dan hati. “Pakai hati, hadirkan nyali, kemudian dirasionalisasi,” ujarnya.
Waktu 6 bulan untuk mengeksekusi gagasan dan inovasi dinilai Herman cukup agar jajaran Bapenda bisa meningkatkan pendapatan. Menurutnya ancaman pencopotan termasuk efektif agar ASN bisa bekerja dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga
“Mengimbangi kinerja Pak Gubernur, birokrasi harus lebih progresif tapi tetap on the track. Berbicara pendapatan, berbicara jabatan apapun akan dilakukan,” katanya.
Herman juga memastikan dia mendorong agar TAPD bisa menyusun target yang maksimal lewat intensifikasi, ekstensifikasi dan optimalisasi juga diversifikasi dan inovasi. “Seluruh jurus keluarkan. Kalau perlu bersimbah keringat,” katanya.
Secara total, data realisasi belanja APBD seluruh provinsi berada di angka Rp88,74 triliun pada 30 April 2025. Angka itu menurun dibanding periode yang sama pada 2024 lalu yang mencapai Rp102,1 triliun.
Jabar masuk ke dalam kategori tiga provinsi terbesar yang sudah mencapai pendapatan di atas 30%. Rata-rata provinsi lain berada di kisaran 24,33% dan belanja sebesar 15,02%.