Bisnis.com, BANDUNG--Lima kabupaten di Jawa Barat—Subang, Purwakarta, Ciamis, Sukabumi, dan Garut—menawarkan berbagai proyek strategis.
Proyek ini masuk dalam West Java Investment Challenge (WJIC) 2025 yang siap menyambut kemitraan investasi di sektor infrastruktur dasar, pertanian, industri pengolahan, hingga pariwisata berkelanjutan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Dedi Taufik mengatakan total nilai investasi dari kelima proyek ini mencapai lebih dari Rp392 miliar.
"Ini menandakan komitmen daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal," katanya di Bandung, Senin (23/6/2025).
Subang mengembangkan proyek layanan air bersih untuk Kawasan Pelabuhan Patimban dengan nilai investasi Rp134,2 miliar melalui skema Build Operate Transfer (BOT).
"Proyek ini dirancang untuk memperluas cakupan layanan yang saat ini baru mencapai 46,1% dalam upaya mendukung aktivitas pelabuhan dan perkembangan kawasan industri di sekitar Pelabuhan Patimban," katanya.
Baca Juga
Purwakarta menawarkan proyek optimalisasi sistem penyediaan air bersih di Kecamatan Jatiluhur senilai Rp31,9 miliar (CAPEX), dengan skema Business to Business (B2B).
Proyek ini menurut Dedi akan meningkatkan kapasitas layanan air bersih bagi lebih dari 9.000 rumah tangga dan industri guna menjawab keterbatasan pasokan air tanah di daerah tersebut.
Sementara Ciamis membuka peluang investasi senilai Rp24,2 miliar untuk membangun Industri Pengolahan Ayam Terpadu di Kpi Cijeungjing.
"Proyek ini mendukung sektor peternakan unggas melalui fasilitas RPA dan cold chain system, dengan kapasitas 4.000 ekor ayam per hari dan payback period sekitar 4,5 tahun," katanya.
Sukabumi melalui Perumda Agro Sukabumi Mandiri mengembangkan Modern Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp92,5 miliar.
Dengan teknologi otomatis dan efisien, proyek ini menawarkan IRR sebesar 22,1% dan payback period selama 3 tahun. RMU ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan nilai tambah beras yang berasal dari pertanian padi lokal.
Sementara itu, Garut menghadirkan Situ Bagendit World Class Premium, proyek pariwisata berbasis alam dan budaya yang dikembangkan di atas lahan 124 hektare.
Melalui skema Public Private Partnership (PPP) – Unsolicited, proyek senilai Rp109,5 miliar ini menargetkan wisatawan kelas menengah dan atas dengan IRR 18% dan NPV sebesar Rp78,45 miliar.
"Seluruh proyek ini tidak hanya menawarkan potensi keuntungan finansial, tetapi juga mengusung pendekatan pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi lokal," tuturnya.
Dedi memastikan pemerintah daerah siap berkolaborasi dengan investor strategis yang memiliki visi jangka panjang.