Bisnis.com, BANDUNG—DInas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat mulai rutin memantau langsung proses pengelolaan sampah di sejumlah pasar terutama di wilayah Kota Bandung.
Kepala Disperindag Jabar Nining Yuliastiani mengatakan salah satu pasar induk yang menyumbang timbunan sampah organik dalam jumlah besar salah satunya adalah Pasar Induk Caringin. Gunungan sampah di pasar ini sejak awal Mei lalu sudah terus berkurang sejak kedatangan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
“Kami terus memonitoring pengelolaan sampah di Pasar Caringin,” katanya di Bandung, Selasa (1/7/2025).
Pascakunjungan Gubernur menurut Nining, saat ini, Pasar Caringin telah telah menerapkan pengelolaan sampah dengan cukup baik untuk menekan volume sampah terutama sampah organik.
“Badan Pengelola Pusat Perdagangan Caringin (BP3C) selaku pengelola Pasar Induk Caringin bekerjasama dengan PT. Globalindo Kreasi Hijau (GKH) menerapkan pengolahan sampah organik dengan metode vercomposting dan fermentasi, katanya.
Menurutnya setelah dikelola dengan metode tersebut, dapat mengurangi sampah organik hingga 40 ton per hari sehingga tidak ada lagi timbunan sampah dan bau tidak sedap bagi lingkungan maupun warga sekitar.
Baca Juga
Saat meninjau lokasi, Nining diberikan penjelasan mengenai cara atau proses pemilahan buangan yang berasal dari para pedagang sayuran dan buah-buahan.
Menurut pengelola, pengolahan tersebut merupakan hal pertama di Indonesia. Nining pun mendorong pengelola pasar untuk terus berinovasi. Pihaknya memastikan akan mendorong dengan cara memberi bantuan kepada pengelola.
“40 ton itu setara dengan 90 persen dari sampah yang dibuang di Pasar Caringin sebelumnya,” ujarnya.
Caringin kini melakukan pengolahan sampah organik dengan menggunakan teknologi fermentasi menghasilkan pupuk cair dan pakan cacing. Sedangkan Insinerator atau alat pembakar sampah digunakan untuk mengolah sampah non-organik