Bisnis.com, CIREBON - Sebuah kapal nelayan bernama KM Alpha 3 yang sedang berlayar dari Pelabuhan Muara Angke menuju kawasan penangkapan ikan (fishing ground) di Laut Jawa dilaporkan terbalik di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (4/8/2025) pagi.
Dari total 13 orang awak kapal, sembilan berhasil diselamatkan, sementara empat lainnya masih dalam pencarian hingga Kamis (7/8/2025).
Berdasarkan informasi kapal diketahui telah bertolak dari Muara Angke sejak Sabtu (2/8/2025) untuk mencari ikan dan cumi-cumi di perairan Laut Jawa. Namun nahas, pada Senin dini hari sekira pukul 05.00 WIB, KM Alpha 3 dihantam ombak tinggi dan angin kencang sehingga terbalik di tengah laut.
Kepala Kantor SAR Bandung Ade Dian Permana mengatakan pihaknya telah mengerahkan satu unit kapal penyelamat, KN SAR Setyaki untuk melakukan pencarian terhadap empat awak kapal yang masih belum ditemukan.
“Kami menerima laporan dari Ketua HNSI Indramayu mengenai insiden ini, dan langsung melakukan tindakan cepat dengan menyiagakan kapal pencarian dan penyelamatan dari Pelabuhan Cirebon menuju lokasi kejadian,” ujar Ade, Kamis (7/8/2025).
Empat awak kapal yang dinyatakan hilang hingga saat ini adalah Darmono (51), Deri Abdul Haris (27), Faizal Hendra (26), dan Suharyanto (37).
Baca Juga
Sementara itu, sembilan orang awak kapal lainnya berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian. Para korban selamat saat ini telah dievakuasi ke wilayah Cilamaya, Jawa Barat dan dalam kondisi stabil.
Untuk memperluas jangkauan pencarian, Kantor SAR Bandung juga telah melakukan koordinasi dengan Vessel Traffic Service (VTS) Cirebon.
Seluruh kapal yang melintas di sekitar koordinat Last Known Position (LKP) kapal diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan apabila menemukan tanda-tanda keberadaan para korban.
“Kami telah melaporkan informasi ini kepada semua kapal yang melintas di sekitar titik LKP agar turut serta dalam upaya pencarian, setidaknya memberikan laporan visual apabila melihat benda mencurigakan atau tanda-tanda korban,” tambah Ade Dian
Hingga berita ini ditayangkan, operasi pencarian masih terus berlangsung. Tim SAR menghadapi tantangan berat berupa cuaca laut yang masih tidak bersahabat. Ombak tinggi dan angin kencang menjadi hambatan dalam mempercepat proses evakuasi.
Ade menambahkan kondisi cuaca ekstrem saat ini harus menjadi . perhatian para nelayan. Ia mengimbau agar kapal-kapal penangkap ikan selalu memantau prakiraan cuaca sebelum melaut, serta memastikan alat komunikasi dan pelampung keselamatan tersedia dalam kondisi siap pakai.
"Keselamatan pelayaran adalah prioritas. Jangan memaksakan untuk melaut jika cuaca menunjukkan potensi bahaya. Kami ingin kejadian seperti ini tidak kembali terulang," tegasnya.
Insiden tenggelamnya KM Alpha 3 menambah daftar panjang kecelakaan laut yang terjadi akibat perubahan cuaca mendadak.
Pemerintah daerah melalui instansi terkait diminta untuk meningkatkan edukasi dan mitigasi risiko terhadap nelayan, khususnya di musim angin timur yang kerap membawa gelombang tinggi di Laut Jawa.