Bisnis.com, CIREBON - Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai menyebutkan Kabupaten Cirebon menjadi salah satu daerah yang konsisten mengirimkan warganya untuk menjadi transmigran.
Menurut Hilmi, kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat sudah tidak lagi mengirimkan warganya untuk mengikuti program tersebut.
“Kami sangat apresiasi dengan warga yang mau menjadi transmigran,” kata Hilmi di Kabupaten Cirebon, Senin (16/1/2023).
Hilmi mengatakan, pemerintah bakal memberikan perhatian khusus kepada transmigran asal Kabupaten Cirebon yang baru saja pindah ke luar pulau.
Menurut Hilmi, meskipun transmigran bekerja di luar daerah, kelompok tersebut juga memiliki andil untuk mengharumkan dan menjaga nama Kabupaten Cirebon.
“Sama dengan PMI yang berkontribusi terhadap devisa negara, transmigran juga sama dan perlu mendapatkan hak sama,” kata Hilmi.
Pada 2023 ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon bakal memberangkatkan kembali warganya untuk menjadi transmigran ke Kawasan UPT Tanjung Cina, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Untuk pemberangkatan tahun ini, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Cirebon, mengajukan sebanyak 35 warganya untuk menjadi transmigran.
Pengajuan tersebut, dialamatkan oleh pemerintah daerah kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).
Tahun lalu, sebanyak 20 kepala keluarga (KK) dari Kabupaten Cirebon berangkat ke Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat untuk melakukan perjalanan transmigrasi.
Keberangkatan 20 KK dilepas oleh Bupati Cirebon, Imron Rosyadi dari Kantor Bupati Cirebon, Jalan Sunan Kalijaga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa (11/10/2022).
Puluhan KK tersebut terdiri 8 KK asal Desa Junjang (Kecamatan Arjawinangun), 1 KK asa Desa Junjang Wetan Kecamatan Arjawinangun), 1 KK asal Desa Arjawinangun (Kecamatan Arjawinangun), 1 KK asal Desa Kebon Turi (Kecamatan Arjawinangun).
Kemudian, 2 KK asal Desa Kebarepan (Kecamatan Plumbon), 2 KK asal Desa Tersana (Kecamatan Pabedilan), 2 KK asal Desa Bungko (Kecamatan Kapetakan), dan 3 KK asal Desa Lungbenda (Kecamatan Palimanan).