Bisnis.com, BANDUNG — Calon Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi menilai Kota Bandung harus menjadi rumah yang nyaman untuk pelbagai gelaran acara yang melibatkan kreativitas di dalamnya.
Ia mengatakan dengan banyaknya acara yang digelar di Kota Bandung akan berbanding lurus dengan ruang yang semakin luas bagi pertumbuhan ekosistem pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Bandung.
Kreativitas anak-anak muda di Kota Bandung, ucap Kang Arfi, mesti terus terwadahi. Untuk itu, calon wali kota yang berpasangan dengan Yena Iskandar Ma'soem itu berharap, acara semacam Kickfest terus eksis di Kota Bandung.
"Kickfest kali ini merupakan edisi ke-16, dilaksanakan di Lapangan PPI Pussenif Bandung, 1-3 November 2024. Banyak unsur (industri kreatif) di acara tersebut, di antaranya musik, fesyen, kuliner," ucap Kang Arfi.
Acara itu turut memuat sarana yang mewadahi kelompok muda mengekspresikan minat dan bakat, dengan berbagai aktivitas produktif dan kreatif, seperti BMX Competition, Photo Challenge, dan Street Parade.
Pada kesempatan sebelumnya, Kang Arfi memandang, penyelenggaraan event termasuk aktivitas padat karya. Dengan demikian, penyelenggaraan event selaras dengan upaya menghadirkan solusi atas tantangan lapangan kerja di Kota Bandung.
Baca Juga
Memberi ruang pada penyelenggaraan event, ucap Kang Arfi, berarti menghadirkan kesempatan bagi pencari kerja di Kota Bandung untuk beroleh pekerjaan. Selain itu, event menjadi salah satu potensi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung.
Beriringan dengan quick wins atau upaya percepatan menanggulangi persoalan di tengah pelaku ekonomi kreatif, Kang Arfi mengatakan, terdapat kebijakan yang bersifat jangka panjang. Saat ini, tengah berlangsung pembasahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2025-2045.
Kang Arfi menyampaikan, jasa dan kreatif termasuk dari sejumlah kata kunci dalam RPJPD yang tengah dalam pembahasan. Mengacu kata kunci, Pemkot Bandung ke depan beroleh amanat untuk menyediakan sarana dan prasarana yang betul-betul mewujudkan Bandung sebagai kota kreatif, jasa, dan pariwisata.
"Pelaku ekonomi kreatif maupun sektor jasa -termasuk pariwisata- beroleh keamanan dan kenyamanan. Pada saat bersamaan, wisatawan yang berkunjung semakin nyaman akan jasa maupun produk ekonomi kreatif di Kota Bandung," tutur Kang Arfi.
Fasilitasi pengembangan keterampilan maupun kreativitas kalangan pemuda menjadi salah satu perhatian pasangan Arfi-Yena. Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK) dengan penyesuaian besaran menjadi Rp150 juta per penerima manfaat menjadi bagian langkah Arfi-Yena mewujudkan gagasan tersebut.