Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Rokok Ganggu Daya Beli Warga Miskin Kabupaten Cirebon

Kabupaten Cirebon menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2024.
Pedagang memegang bungkus rokok bercukai di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang memegang bungkus rokok bercukai di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, CIREBON - Kabupaten Cirebon menjadi daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Barat pada tahun 2024. Dari total populasi sebanyak 2.387.961 jiwa, sekitar 11% atau lebih dari 262.000 orang tercatat hidup di bawah garis kemiskinan. 

Tingginya angka ini menjadikan Kabupaten Cirebon sebagai wilayah paling rentan secara ekonomi di provinsi ini.

Kemiskinan di Cirebon mencerminkan kondisi sulit yang dialami masyarakat akibat rendahnya daya beli, dominasi sektor agraris, serta fluktuasi harga kebutuhan pokok. Selain itu, keterbatasan akses terhadap layanan pendidikan, perumahan, dan energi juga memperparah situasi.

Lima komoditas makanan mendominasi andil terbesar dalam garis kemiskinan di Kabupaten Cirebon, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Komoditas tersebut adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, serta kopi bubuk dan kopi instan.

Beras, sebagai makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia, memiliki kontribusi signifikan terhadap garis kemiskinan. 

Di sisi lain, tingginya konsumsi rokok kretek filter di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah juga menjadi perhatian, karena berdampak pada alokasi pengeluaran rumah tangga yang seharusnya dapat digunakan untuk kebutuhan lain seperti pangan atau pendidikan.

"Rokok sering kali menjadi prioritas pengeluaran di rumah tangga miskin. Ini menjadi ironi, mengingat masih banyak kebutuhan mendasar yang belum terpenuhi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Muhamad Nur dalam Laporan Perekonomian Provinsi Jawa Barat 2024.

Tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten Cirebon menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Kombinasi antara upaya jangka pendek seperti bantuan sosial dan kebijakan harga pangan dengan strategi jangka panjang seperti peningkatan keterampilan dan diversifikasi ekonomi menjadi langkah penting untuk mengatasi masalah ini.

Masyarakat juga diharapkan dapat terlibat aktif dalam program-program pemerintah. Dukungan dari semua pihak, termasuk swasta dan lembaga masyarakat, akan menjadi kunci keberhasilan dalam menurunkan angka kemiskinan.

"Jika program-program ini berjalan efektif, saya optimis angka kemiskinan di Cirebon bisa turun secara bertahap. Namun, ini memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak," kata Nur.

Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Kabupaten Cirebon diharapkan mampu keluar dari status sebagai daerah termiskin di Jawa Barat, menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera bagi seluruh warganya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper