Bisnis.com, CIREBON - Kinerja sektor perbankan di wilayah Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menunjukkan pertumbuhan yang positif sepanjang tahun berjalan.
Berdasarkan laporan terbaru OJK, kredit yang disalurkan oleh 29 Kantor Cabang (KC) Bank Umum di wilayah ini mengalami kenaikan 5,72% (yoy) menjadi Rp54,22 triliun.
Kepala OJK Cirebon Agus Muntholib mengatakan pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha terhadap perbankan yang semakin membaik, sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Pertumbuhan kredit yang mencapai Rp54,22 triliun menunjukkan bahwa sektor riil semakin pulih dan kepercayaan dunia usaha terhadap perbankan tetap tinggi. Hal ini tentu menjadi sinyal positif bagi perekonomian di wilayah Cirebon dan sekitarnya," kata Agus, Selasa (18/3/2025).
Selain pertumbuhan kredit, total aset perbankan di wilayah OJK Cirebon juga mengalami peningkatan yang signifikan. Tercatat, aset perbankan tumbuh 7,12% yoy menjadi Rp56,39 triliun.
Agus Muntholib menjelaskan, kenaikan ini tidak terlepas dari peningkatan aktivitas perbankan dalam menyalurkan pembiayaan serta menarik kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dana mereka di bank.
Baca Juga
"Dengan peningkatan aset ini, bank memiliki ruang lebih besar untuk ekspansi kredit yang lebih sehat. Kami terus mendorong perbankan untuk menjaga kualitas aset agar tetap stabil," jelasnya.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan di wilayah OJK Cirebon juga mengalami peningkatan sebesar 4,25% yoy menjadi Rp43,07 triliun.
Menurut Agus, hal ini menunjukkan masyarakat masih percaya untuk menempatkan dananya di perbankan, meskipun terdapat persaingan ketat dengan instrumen investasi lain seperti pasar modal dan aset digital.
"Kami melihat tren positif ini sebagai indikasi bahwa masyarakat tetap memilih bank sebagai tempat menyimpan dana, yang juga berdampak pada likuiditas yang lebih baik bagi perbankan," tambahnya.
Kinerja positif perbankan di wilayah OJK Cirebon juga tercermin dalam peningkatan laba tahun berjalan yang mencapai 9,50 persen yoy menjadi Rp1,54 triliun.
Disebutkan Agus, pencapaian ini tidak terlepas dari strategi efisiensi yang diterapkan oleh perbankan serta peningkatan kualitas kredit yang disalurkan.
Tidak hanya itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di wilayah OJK Cirebon masih dalam batas yang terkendali. Tercatat, NPL mengalami kontraksi sebesar 0,14% yoy menjadi 2,65%.
Namun, ia tetap mengingatkan perbankan untuk terus meningkatkan mitigasi risiko guna menjaga stabilitas sektor keuangan di wilayahnya.
Melihat tren pertumbuhan yang positif ini, OJK Cirebon optimistis kinerja perbankan di wilayahnya akan terus meningkat. Agus menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong perbankan agar tetap menjaga keseimbangan antara ekspansi kredit dan pengelolaan risiko.
"Kami akan terus memperkuat pengawasan agar perbankan tetap tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Selain itu, kami juga mendorong bank untuk semakin mendukung UMKM dan sektor produktif lainnya agar pertumbuhan ekonomi di Cirebon dan sekitarnya semakin inklusif," paparnya.