Bisnis.com, GARUT - Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Garut menyebabkan Sungai Cikahuripan di Kecamatan Talegong meluap. Seorang perempuan dilaporkan hilang akibat terbawa arus sungai tersebut pada Sabtu (5/4/2025) sore.
Korban diketahui bernama Teni, berusia 48 tahun, warga Kampung Ranca Tugu RT 03 RW 02, Desa Mekarmukti, Kecamatan Talegong. Ia diduga terseret arus deras saat berusaha menyeberangi sungai dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya sekitar pukul 16.00 WIB.
Menurut informasi dari pihak kecamatan, hujan telah mengguyur kawasan Talegong sejak siang hingga sore hari. Derasnya curah hujan menyebabkan debit air sungai meningkat drastis, disertai arus deras yang tidak seperti biasanya.
“Korban saat itu pulang kerja dan berupaya menyeberangi Sungai Cikahuripan. Namun, diduga tidak menyadari bahwa sungai dalam kondisi meluap. Saat menyeberang, ia terseret arus yang deras,” ujar Camat Talegong, Muhammad Badar Hamid, Minggu (6/4/2025).
Kejadian tersebut terjadi di kawasan Kampung Cijunag, tidak jauh dari permukiman warga. Sejumlah saksi mata yang berada di lokasi menyebutkan korban sempat terlihat berpegangan pada batang bambu di tepian sungai sebelum akhirnya hilang terbawa arus.
Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, perangkat Kecamatan Talegong, unsur Forkopimcam, dan warga sekitar langsung bergerak melakukan pencarian setelah menerima laporan dari warga.
Baca Juga
“Kami sudah menyusuri sungai sejak sore hari, namun karena kondisi hujan dan minimnya pencahayaan, pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali besok pagi,” jelas Badar.
Upaya pencarian kembali dilanjutkan pada Minggu pagi (6/4/2025) dengan melibatkan lebih banyak personel, termasuk dari unsur masyarakat dan relawan pencinta alam. Fokus pencarian akan dilakukan menyusuri aliran Sungai Cikahuripan yang bermuara ke daerah hilir di wilayah Garut selatan.
Badar mengatakan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah personel di titik-titik strategis sepanjang aliran sungai untuk memantau kemungkinan keberadaan korban.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak mendekati area sungai yang sedang meluap dan tetap waspada terhadap potensi banjir bandang, terutama di wilayah pegunungan dan perbukitan seperti Talegong.
“Kondisi cuaca di wilayah selatan Garut memang sedang tidak stabil. Dalam beberapa hari terakhir, intensitas hujan meningkat tajam. Ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” tambah Yayan.
Peristiwa ini menambah daftar kejadian bencana yang melibatkan sungai di wilayah Garut selama musim penghujan. Data BPBD mencatat, dalam tiga bulan terakhir terdapat sedikitnya 12 kejadian banjir bandang dan longsor yang mengakibatkan korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur.
Camat Talegong pun mengingatkan seluruh warga agar lebih berhati-hati, terutama ketika beraktivitas di sekitar sungai atau lereng bukit saat cuaca ekstrem melanda.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak memaksakan menyeberang sungai ketika arus sedang tinggi. Bila perlu, tunggu sampai air surut atau gunakan jalur alternatif yang lebih aman,” pungkasnya.