Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

55.000 Pelancong Datang ke Kota Cirebon Selama Libur Lebaran

Lonjakan tertinggi terjadi pada rentang 2 hingga 4 April, yang tercatat sebagai masa puncak arus wisata dengan 10.000 kunjungan hanya dalam waktu tiga hari.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon mencatat selama libur Lebaran 2025, wilayahnya kedatangan sekira 55.000 wisatawan.

Pencatatan kunjungan dilakukan selama dua periode, yaitu pada tanggal 28 hingga 30 Maret, serta 1 sampai 7 April 2025. 

Menurut Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya, lonjakan tertinggi terjadi pada rentang 2 hingga 4 April, yang tercatat sebagai masa puncak arus wisata dengan 10.000 kunjungan hanya dalam waktu tiga hari.

"Antusiasme wisatawan terhadap destinasi-destinasi unggulan di Cirebon masih sangat tinggi, terutama saat libur panjang seperti Lebaran. Ini jadi peluang besar bagi sektor ekonomi dan pariwisata daerah,” kata Agus, Rabu (9/4/2025).

Dari total jumlah kunjungan, kawasan Wisata Bahari Kejawanan menjadi destinasi yang paling diminati. Pantai yang terletak di pesisir utara kota ini menarik perhatian sekitar 45.000 pengunjung, atau hampir 82% dari total jumlah wisatawan yang datang ke Cirebon selama periode liburan tersebut.

Agus menjelaskan, popularitas Kejawanan tak lepas dari kemudahan akses, tiket masuk ramah di kantong, serta suasana pantai yang cocok untuk rekreasi keluarga.

“Kejawanan menawarkan pengalaman wisata yang mudah dijangkau dengan biaya terjangkau. Ini menjadi alasan utama banyak keluarga memilihnya sebagai tujuan utama libur Lebaran,” kata Agus.

Selain wisata bahari, destinasi bersejarah dan budaya juga masih menunjukkan daya tarik tersendiri. Keraton Kasepuhan, salah satu ikon budaya Cirebon, menerima kunjungan sebanyak 4.000 orang.

Disusul oleh Goa Sunyaragi, situs peninggalan abad ke-18 yang dikenal karena arsitektur batunya yang eksotik, dengan jumlah kunjungan mencapai 2.000 orang.

Sementara itu, Cirebon Waterland, taman bermain air yang menyasar pasar wisata keluarga modern, mencatat angka kunjungan sebesar 1.000 wisatawan.

“Meskipun wisata alam dan bahari mendominasi, tapi destinasi budaya tetap punya pengunjung setia. Ini menjadi pertanda bahwa Cirebon punya keseimbangan antara wisata hiburan dan edukasi sejarah,” tambah Agus.

Meski didominasi wisatawan domestik, Disbudpar juga mencatat kehadiran delapan turis mancanegara yang menyempatkan diri berkunjung ke Cirebon selama libur Lebaran. Meskipun jumlahnya kecil, kehadiran mereka dinilai sebagai sinyal positif pemulihan sektor pariwisata pasca-pandemi.

“Ini menunjukkan Cirebon mulai kembali masuk radar wisatawan asing. Kami akan terus berbenah agar ke depannya, angka kunjungan dari luar negeri juga meningkat,” jelas Agus.

Melihat tren positif ini, Pemerintah Kota Cirebon melalui Disbudpar menyatakan akan terus mendorong peningkatan kualitas layanan dan fasilitas di seluruh objek wisata. Tujuannya agar para pengunjung bisa mendapatkan pengalaman yang lebih baik, nyaman, dan berkesan.

Menurut Agus, pihaknya juga sedang menjalin koordinasi dengan pelaku industri wisata, mulai dari pengelola destinasi, hotel, hingga pelaku UMKM agar bisa menyambut lonjakan wisatawan dengan lebih siap.

“Kami tak ingin hanya mengejar kuantitas kunjungan. Yang lebih penting adalah menciptakan pengalaman positif yang bisa membuat wisatawan ingin kembali datang,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler