Bisnis.com, BANDUNG--Label gubernur konten diarahkan pada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi oleh sejumlah pihak. Meski begitu, yang bersangkutan tidak peduli dengan sebutan itu.
Gubernur Jaba Dedi Mulyadi mengatakan lebih baik dirinya membuat konten dan hasilnya diberikan kepada masyarakat. Ketimbang menjadi gubernur yang tidak bekerja dan hanya menghabiskan anggaran.
"Saya selalu ditanya, ngonten. Terus dimasalahin lagi, gubernur ngonten. Lebih baik gubernur ngonten, duitnya diberikan kepada rakyat daripada gubernur molor," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).
KDM--panggilan akrabnya, emoh jika hanya memimpin hanya mengikuti urusan protokoler, atau menghabiskan anggaran untuk perjalanan dinas ke luar negeri.
"Daripada gubernur tidur, gubernur protokoler. Ingin dihargai, menghabiskan anggaran ke luar negeri. Teu hayang teuing aing," imbuhnya.
Dia mengatakan, di Indonesia kalau mau menjadi pemimpin, harus memiliki mental yang kuat karena akan ada banyak pihak yang tetap nyinyir meski sudah bekerja dengan baik.
Baca Juga
"Jadi Indonesia ini, perlu mental yang kuat kalau ingin perbaikan. Harus kuat menghadapi kaum nyinyir. Dan biarkan yang nyinyir selamanya, karena Jawa Barat akan selalu mengalami peningkatan selamanya," ucapnya.
KDM juga heran suara miring terhadap kepemimpinannya sudah bermunculan bahkan belum genap pihaknya 100 hari memimpin Jawa Barat.
"Ini baru tiga bulan. 100 hari tanggal 30 Mei, 100 hari kepemimpinan saya. Belum 100 hari, sudah banyak orang yang kepanasan. Apalagi lima tahun," tegasnya.
KDM sendiri aktif di berbagai platform media sosial, mulai dari Youtube dengan pengikut 7 juta, lalu tiktok, hingga Instagram.