Bisnis.com, CIREBON - Kementerian Agama (Kemenag) mencatat hingga Selasa (20/5/2025), sebanyak 984 jemaah haji dari Kabupaten Cirebon telah diterbangkan menuju Tanah Suci, dari total 2.416 jemaah yang akan berangkat tahun ini dalam tujuh kloter terpisah melalui Embarkasi Indramayu.
Kepala Seksi Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon Mualim menjelaskan tiga kloter pertama telah diberangkatkan sejak awal Mei. Ketiganya adalah Kloter 02, Kloter 10, dan Kloter 12.
Proses keberangkatan dilakukan melalui jalur standar dengan titik kumpul utama di Asrama Haji Watubelah, Kabupaten Cirebon, sebelum jemaah dibawa ke Embarkasi Indramayu untuk penerbangan ke Arab Saudi.
Kloter pertama, yakni Kloter 02, diberangkatkan pada Sabtu, 3 Mei 2025. Rombongan ini terdiri dari 439 jemaah dan berangkat menggunakan pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5189 pada pukul 09.30 WIB. Sebelumnya, mereka sudah masuk ke Asrama Watubelah pada Jumat pagi, 2 Mei 2025.
Disusul Kloter 10 yang berangkat pada Selasa, 13 Mei 2025, membawa 106 jemaah. Penerbangan berlangsung lancar meski jumlah jemaah dalam kloter ini lebih sedikit dibandingkan kloter lainnya.
Kemudian Kloter 12 diberangkatkan pada Jumat, 16 Mei 2025, pukul 17.05 WIB dengan jumlah jemaah mencapai 439 orang. Mereka juga menggunakan maskapai Saudia Airlines.
Baca Juga
Secara keseluruhan, ketiga kloter ini mencakup total 984 jemaah, dengan pengawalan dari 18 petugas pendamping yang berasal dari Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan Tim Petugas Haji Indonesia (TPHI).
Asrama Haji Watubelah kembali memainkan peran vital sebagai titik kumpul awal. Lokasi ini menjadi tempat pemeriksaan akhir, pengarahan, dan pengaturan logistik sebelum jemaah diberangkatkan ke Embarkasi Haji Indramayu.
Menurut Mualim, pihaknya telah menyiapkan fasilitas dan alur pemeriksaan di Watubelah secara maksimal, agar para jemaah dapat menjalani proses pemberangkatan dengan nyaman dan efisien.
“Asrama ini menjadi titik strategis. Di sinilah jemaah mendapat briefing akhir dan pemeriksaan kesehatan sebelum menuju embarkasi,” jelasnya.
Empat kloter yang tersisa akan diberangkatkan secara bertahap hingga akhir Mei 2025. Kloter 16 dijadwalkan masuk Asrama Watubelah pada Selasa, 20 Mei 2025, pukul 05.35 WIB dan terbang keesokan harinya, Rabu, 21 Mei 2025, pukul 09.30 WIB dengan nomor penerbangan SV 5149.
Kloter 20 dijadwalkan masuk asrama pada Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 10.00 WIB dan akan terbang pada Minggu, 25 Mei 2025 pukul 09.30 WIB. Kloter ini akan memberangkatkan 439 jemaah menggunakan pesawat dengan nomor penerbangan SV 5153.
Selanjutnya, Kloter 23 akan berkumpul di Watubelah pada Minggu, 25 Mei 2025 pukul 13.45 WIB. Mereka dijadwalkan terbang pada Senin, 26 Mei 2025 pukul 11.10 WIB menggunakan penerbangan SV 5155, membawa 131 jemaah.
Terakhir, Kloter 25 yang menjadi rombongan penutup akan masuk asrama pada Rabu, 28 Mei 2025 dan diberangkatkan keesokan harinya, Kamis, 29 Mei 2025 pukul 11.10 WIB, membawa sebanyak 411 jemaah.
Mualim menekankan bahwa penjadwalan yang disusun telah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kenyamanan jemaah, pengaturan logistik, dan ketersediaan fasilitas di embarkasi.
“Jadwal disusun agar tidak terjadi penumpukan, terutama demi menjaga kesehatan jemaah yang mayoritas lanjut usia,” terangnya.
Setiap kloter didampingi oleh enam petugas gabungan dari TPHD dan TPHI yang bertugas memastikan kelancaran teknis maupun spiritual selama proses ibadah berlangsung. Para petugas ini bertanggung jawab mendampingi jemaah sejak dari Cirebon, di tanah suci, hingga kembali ke tanah air.
Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Kemenag juga terus memberikan dukungan penuh agar seluruh tahapan perjalanan haji berjalan sesuai prosedur.
“Kami pastikan seluruh jemaah mendapatkan layanan terbaik. Ini adalah ibadah akbar, dan semua pihak bekerja ekstra agar setiap langkahnya bernilai ibadah,” pungkas Mualim.