Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BPR Ciayumajakuning Melejit 146% pada Triwulan I/2025

Kinerja keuangan sektor Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di wilayah Ciayumajakuning menunjukkan tren pertumbuhan positif sepanjang triwulan I 2025.
ilustrasi perbankan dan sistem keuangan
ilustrasi perbankan dan sistem keuangan

Bisnis.com, CIREBON - Kinerja keuangan sektor Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) menunjukkan tren pertumbuhan positif sepanjang triwulan I 2025. Kredit yang disalurkan mencapai Rp2,05 triliun, tumbuh 2,48% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon Agus Muntholib mengatakan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut menjadi indikator kepercayaan masyarakat yang terus membaik terhadap kinerja BPR, khususnya di wilayah Ciayumajakuning.

"Secara umum, BPR di Ciayumajakuning mencatatkan pertumbuhan yang sehat. Ini terlihat dari peningkatan penyaluran kredit dan Dana Pihak Ketiga yang terus terjaga, meskipun masih terdapat tantangan dalam menjaga kualitas kredit," ujar Agus, Selasa (27/5/2025).

Selain kredit, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh 18 BPR di wilayah ini juga mengalami peningkatan sebesar 1,25% menjadi Rp2,22 triliun. Sementara itu, total aset BPR tumbuh 1,24% menjadi Rp2,75 triliun per Maret 2025.

Menurut Agus, performa positif dari sisi penghimpunan dana dan penyaluran kredit turut berdampak pada perolehan laba bersih yang melonjak signifikan.

"Laba BPR meningkat 146,49% secara year to date dan mencapai Rp16,5 miliar. Ini sinyal yang sangat positif bagi kinerja industri keuangan mikro kita," katanya.

Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) masih berada pada level yang sehat, yakni 16,06%. Namun, Agus mencatat ada kontraksi sebesar 15,12% pada indikator ini yang perlu terus dipantau ke depan.

Sementara itu, kualitas kredit yang tercermin dari nilai Non-Performing Loan (NPL) gross menunjukkan sedikit perbaikan. Per Maret 2025, NPL gross tercatat sebesar 18,89%, menurun 1,57%.

"BPR perlu terus melakukan pembenahan manajemen risiko kredit agar NPL dapat ditekan lebih rendah lagi. Keseimbangan antara ekspansi kredit dan kualitas pembiayaan harus dijaga," ucap Agus.

Secara sektoral, tiga bidang usaha menjadi fokus utama penyaluran kredit oleh BPR di Ciayumajakuning. Porsi terbesar disalurkan ke sektor Bukan Lapangan Usaha-Lainnya sebesar 47,02% atau senilai Rp1,09 triliun. Selanjutnya adalah sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 34,62% atau Rp802,49 miliar, dan sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan sebesar 4,40% atau Rp101,9 miliar.

Agus juga menyampaikan, secara regional, kontribusi BPR di Ciayumajakuning terhadap total penyaluran kredit BPR di Jawa Barat cukup signifikan. "Porsinya mencapai 11,20% untuk penyaluran kredit, 13,22 persen untuk penghimpunan DPK, dan 11,13% dari total aset BPR di Jawa Barat," kata Agus.

Agus berharap tren pertumbuhan positif ini dapat terus dipertahankan hingga akhir tahun 2025 dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan penguatan tata kelola yang baik.

“Kami mendorong BPR untuk terus memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat, terutama pelaku usaha mikro dan kecil, tanpa mengabaikan aspek kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper