Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon mencatat laju inflasi tahunan (year-on-year) pada Mei 2025 sebesar 0,98%. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan harga secara umum dibandingkan Mei tahun sebelumnya.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan inflasi ini terjadi akibat kenaikan harga di seluruh kelompok pengeluaran, meskipun sebagian kelompok menunjukkan penurunan harga secara tahunan.
“Inflasi ini mencerminkan kenaikan harga barang dan jasa di masyarakat selama satu tahun terakhir. Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Cirebon pada Mei 2025 tercatat sebesar 106,26,” ujar Aris, Senin (2/6/2025).
Dalam penjabaran rinci, kelompok pengeluaran yang memberikan andil tertinggi terhadap inflasi tahunan adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi sebesar 3,71%.
Disusul oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,12%, serta kelompok kesehatan yang naik sebesar 2,77%.
“Kelompok pendidikan juga menyumbang inflasi sebesar 2,27%, sementara kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mencatat kenaikan sebesar 1,98%. Pakaian dan alas kaki juga mengalami kenaikan harga dengan inflasi sebesar 2,73%,” tambah Aris.
Baca Juga
Kelompok transportasi turut mengalami kenaikan sebesar 0,50%, sedangkan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya mencatat inflasi sebesar 0,56%. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,22%.
Meskipun secara tahunan terjadi inflasi, dua kelompok pengeluaran justru menunjukkan penurunan harga, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang turun sebesar -0,28%, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun -0,05%.
“Penurunan harga pada kelompok makanan dan tembakau menunjukkan adanya dinamika musiman dan kondisi pasokan yang relatif stabil dalam beberapa bulan terakhir,” jelas Aris.
Sementara itu, dari sisi perbandingan bulanan (month-to-month), Kota Cirebon justru mengalami deflasi sebesar 0,11% pada Mei 2025. Artinya, secara umum harga-harga barang dan jasa sedikit menurun dibandingkan bulan April.
“Deflasi bulanan ini disebabkan turunnya harga pada beberapa komoditas utama, khususnya di sektor makanan, seperti bawang merah, cabai, dan beras, yang mengalami koreksi harga karena pasokan yang melimpah,” terang Aris.
Meski terjadi deflasi secara bulanan, laju inflasi kumulatif atau year-to-date (y-to-d) dari Januari hingga Mei 2025 tercatat sebesar 0,96%. Ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan sejak awal tahun, harga-harga barang dan jasa tetap mengalami kenaikan, meskipun dalam skala yang masih terkendali.
“Secara umum, kondisi inflasi di Kota Cirebon masih dalam batas wajar dan terkendali. Kami akan terus memantau perkembangan harga untuk memastikan stabilitas ekonomi masyarakat tetap terjaga,” tutup Aris.