Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon telah menerima total Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp3,64 triliun dari pemerintah pusat sepanjang semester I 2025.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, aliran dana ini terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp1,80 triliun dan Dana Transfer Khusus (DTU) sebesar Rp1,84 triliun. Dari total tersebut, alokasi tertinggi diberikan untuk sektor pendidikan, mencapai Rp197,4 miliar.
Meski angka TKD terus meningkat dari tahun ke tahun, efektivitas penggunaannya kembali dipertanyakan. Ketimpangan pembangunan dan minimnya realisasi infrastruktur fisik masih menjadi sorotan utama di Kabupaten Cirebon.
Hingga awal Juli 2025, pemerintah daerah belum menunjukkan progres konkret terkait pelaksanaan pembangunan jalan, irigasi, atau fasilitas publik lainnya. Padahal, pembangunan infrastruktur dasar merupakan fondasi pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
"Kami pastikan pengerjaan pembangunan, terutama jalan, bisa dilakukan dalam waktu dekat. Saat ini masih dalam proses lelang," kata Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman, Kamis (10/7/2025).
TKD merupakan instrumen fiskal yang bertujuan untuk mendorong pemerataan pembangunan antarwilayah. Dalam kerangka otonomi daerah, dana ini semestinya memberi ruang bagi pemerintah kabupaten/kota untuk menyusun kebijakan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Baca Juga
Namun, yang terjadi di Kabupaten Cirebon menunjukkan adanya kesenjangan antara potensi fiskal dan implementasi. Rendahnya serapan anggaran pada semester pertama, khususnya di sektor fisik, mencerminkan lemahnya manajemen perencanaan dan penganggaran di tingkat daerah.
Kondisi ini semakin memperparah disparitas antarwilayah, terutama antara wilayah barat yang lebih berkembang dan wilayah timur serta pesisir yang masih menghadapi ketertinggalan dalam akses infrastruktur dan layanan dasar.
Agus mengatakan, memasuki semester kedua tahun anggaran 2025, masih tersedia ruang fiskal untuk mempercepat realisasi pembangunan.
Namun tanpa perubahan strategi dan percepatan pelaksanaan program, sisa waktu yang ada berisiko tidak cukup untuk menuntaskan target yang telah ditetapkan.
"Dengan alokasi dana yang besar, Pemerintah Kabupaten Cirebon berjanji aka. tanggap dan progresif dalam merealisasikan anggaran menjadi program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Terutama dalam membenahi akses jalan, yang bukan hanya soal mobilitas, tetapi menjadi urat nadi aktivitas ekonomi rakyat," kata Agus.