Bisnis.com, CIREBON - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat mendorong pelaku industri kecil menengah (IKM) di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) memiliki akun Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).
Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan setiap pelaku industri yang memiliki akun SIINas akan mendapatkan sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) secara gratis.
"Dengan sertfikat ini mereka bisa masuk e-katalog atau menjadi mitranya pemerintah daerah. Akun tersebut juga semacam privilege karena bisa mendapatkan sertifkat TKDN secara gratis, karena membeli itu cukup mahal," kata Noneng di Kabupaten Cirebon, Jumat (2/7/2024).
Noneng menyebutkan Disperindag Jabar saat ini memiliki agenda untuk melakukan promosi bersama industri kecil di Ciayumajakuning yang merupakan bagian dari Kawasan Metropolitan Rebana.
Menurut Noneng, potensi Ciayumajakuning bukan hanya isapan jempol. Daerah perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah ini memiliki banyak industri makanan, minuman, tekstil, logam, dan kayu.
"Di cirebon saja ada 70 sentra. Majalengka apalagi ada industri makanan dan minumann cukup berpotensi juga. Kemudian Indramayu juga memiliki potensi industri perikanan, termasuk pertanian," kata Noneng.
Baca Juga
Ia pun mengharapkan promosi bersama ini bisa segera terealisasi dan mampu menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak. Sehingga angka pengangguran dan kemiskinan di Ciayumajakuning bisa menurun.
Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat mencatat empat wilayah di Ciayumajakuning masuk daerah termiskin di Jawa Barat, yang semuanya merupakan bagian dari Metropolitan Rebana.
Empat wilayah tersebut yakni, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Majalengka.
Berdasarkan catatan tersebut, secara spasial, angka kemiskinan tertinggi diduduki oleh Kabupaten Indramayu dengan jumlah 12,77% dari total 1.871.832 jumlah penduduk. Sementara, angka kemiskinan kedua ada di Kabupaten Kuningan sebesar 12,76% dari jumlah penduduk sebanyak 1.196.017.
Kemudian, dalam lima besar predikat tersebut ada Kabupaten Cirebon dengan jumlah warga miskinnya sebanyak 12,01% dari 2.1315.417 jiwa. Lalu, Kabupaten Majalengka dari 1.328.894 jiwa, sebanyak 11,94% di antaranya merupakan warga kategori miskin.
Tingkat kemiskinan tinggi terjadi di wilayah yang didominasi oleh sektor pertanian. Sementara, cenderung lebih rendah pada wilayah dengan sektor utama industri atau perdagangan dan jasa.
Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang bernilai tambah tinggi masih perlu dikembangkan di kabupaten dengan tingkat kemiskinan relatif tinggi.