Bisnis.com, GARUT- Badan SAR Nasional (Basarnas) mencari keberadaan Abdul (61), seorang pria yang diduga terseret arus Sungai Cikandang di Desa Tanjung Mulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Selasa (28/1/2025).
Abdul dilaporkan hilang pada Senin (27/1/2025) pagi sekitar pukul 06.50 WIB, ketika nekat menyebrangi sungai yang tengah dilanda banjir bandang.
Kepala Kantor SAR Bandung, Hery Marantika mengatakan, pihaknya telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk membantu upaya pencarian.
"Begitu kami mendapat laporan dari Polairud Santolo, kami langsung mengerahkan satu tim rescue dari Pos SAR Tasikmalaya. Mereka bergabung dengan tim dari Basarnas, BPBD Kabupaten Garut, Polri, TNI, serta relawan masyarakat setempat,” kata Hery, Selasa (29/1/2025).
Menurut Hery, pencarian pada hari kedua ini difokuskan pada dua sektor utama. Tim dibagi menjadi dua SRU (Search and Rescue Unit) dengan pendekatan berbeda untuk memaksimalkan hasil pencarian.
“SRU 1 melakukan penyisiran menggunakan dua perahu rafting, yakni milik Basarnas dan BPBD Kabupaten Garut. Penyisiran dimulai dari lokasi kejadian awal di Desa Tanjung Mulya hingga ke Muara Cikandang, yang diperkirakan sebagai area potensial keberadaan korban,” jelasnya.
Baca Juga
Sementara itu, SRU 2 melaksanakan penyisiran darat. Mereka menelusuri sepanjang bantaran sungai dari lokasi awal korban terseret arus hingga muara sungai.
“Penyisiran darat ini dilakukan dengan melibatkan warga setempat yang mengenal medan dan relawan yang siap membantu secara fisik di medan yang cukup berat,” tambah Hery.
Ia juga menekankan, kondisi sungai yang masih deras akibat banjir bandang menjadi tantangan utama dalam operasi ini.
Dari keterangan saksi, Abdul diketahui sedang menyeberangi sungai pada Senin pagi ketika arus sedang tinggi akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut.
"Saat itu, korban mencoba menyeberangi Sungai Cikandang tanpa alat bantu apapun. Arus yang deras langsung menyeret korban, dan ia hilang dari pandangan warga,” kata Hery.
Menurut Hery, operasi pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan atau hingga kondisi medan dinyatakan tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.
Ia pun menegaskan, seluruh tim yang terlibat tetap mengedepankan prosedur keselamatan selama operasi berlangsung.
"Kami tidak hanya memprioritaskan pencarian korban, tetapi juga memastikan seluruh anggota tim gabungan bekerja dengan aman mengingat kondisi medan yang cukup menantang,” tambahnya.
Hery mengimbau kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan selama musim penghujan. Musim hujan sering kali menyebabkan debit air sungai meningkat drastis, sehingga arus menjadi jauh lebih kuat dan berbahaya.