Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTB Masuk Cirebon, Pemda Siapkan Strategi Sosial-Ekonomi

Pemkab menyambut baik rencana investasi energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang akan dibangun oleh perusahaan asal Jerman.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (18/8/2024)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (18/8/2024)/Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon menyambut baik rencana investasi energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang akan dibangun oleh perusahaan asal Jerman.

Proyek ramah lingkungan ini digadang-gadang menjadi langkah awal Cirebon menuju kawasan hijau berbasis energi bersih.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan PLTB tersebut. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah mendorong transformasi energi, sejalan dengan kebijakan nasional dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

“Mudah-mudahan bisa sukses, karena itu pun mereka sudah melakukan penelitian selama dua tahun,” kata Imron, Jumat (25/4/2025).

Menurut Imron, studi kelayakan yang dilakukan oleh investor menunjukkan potensi angin di Kabupaten Cirebon cukup ideal. Daerah timur Cirebon dinilai memiliki kecepatan angin yang stabil dan memenuhi syarat teknis untuk mendukung keberadaan turbin-turbin bayu.

Pihak investor disebut telah menyampaikan perencanaan pembangunan secara menyeluruh, termasuk aspek teknis dan sosial. Salah satunya adalah rencana pembangunan pabrik perakitan komponen turbin yang akan melibatkan tenaga kerja lokal.

“Hal yang kemarin dipaparkan termasuk dengan membuat pabrik dan segala macamnya. Artinya mereka tidak hanya membangun turbin saja, tapi juga membuka lapangan kerja baru,” kata Bupati.

Imron menyebut, dukungan pemerintah daerah tidak hanya dalam bentuk perizinan dan fasilitasi teknis, tetapi juga dalam menjaga kondusivitas sosial masyarakat. Ia menilai, keterlibatan masyarakat menjadi aspek penting agar proyek ini bisa berjalan tanpa hambatan sosial.

Pemerintah Kabupaten Cirebon pun telah menyiapkan sejumlah strategi pendekatan ke masyarakat, termasuk melalui kepala desa dan tokoh-tokoh lokal. Harapannya, keberadaan PLTB ini tidak menimbulkan konflik lahan maupun penolakan dari warga.

“Kami melihat ini sebagai peluang besar. Investasi dari Jerman ini menunjukkan bahwa Cirebon punya daya tarik tersendiri, khususnya di sektor energi terbarukan. Ini bisa menjadi daya ungkit ekonomi baru di luar sektor industri konvensional,” tutur Imron.

Diberitakan sebelumnya, pembangunan PLTB ini dipelopori oleh PT wpd Indonesia Energy bersama PT Cirebon Tenaga Bayu, dengan estimasi investasi mencapai Rp2 triliun. 

Proyek besar tersebut dirancang untuk memiliki kapasitas produksi listrik antara 100 hingga 150 megawatt, memanfaatkan teknologi turbin angin terbaru yang berasal dari pabrikan global Goldwind.

Area yang akan menjadi lokasi turbin mencakup sejumlah desa di dua kecamatan, yakni Sedong dan Susukan Lebak. Beberapa di antaranya adalah Desa Panongan, Winduhaji, Windujaya, Karangwuni, Susukan Lebak, serta Sedong Kidul. 

Setiap turbin akan didirikan pada titik yang telah dianalisis secara teknis dan tidak mengganggu lahan pertanian warga.

Menariknya, desain pembangunan PLTB ini memungkinkan masyarakat tetap mengelola lahannya untuk pertanian dan peternakan. Turbin-turbin akan dibangun dengan sistem “land-sharing,” artinya keberadaan infrastruktur energi tidak serta-merta mengusir aktivitas ekonomi lokal. 

Ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah yang ingin proyek ini tidak menimbulkan konflik sosial.

Penelitian kecepatan angin yang dilakukan sejak 2023 melalui menara met mast menunjukkan potensi besar di kawasan ini. Rata-rata kecepatan angin mencapai 6,7 meter per detik, angka yang masuk dalam kategori ideal untuk pengoperasian turbin angin skala besar. Data ini menjadi dasar utama perusahaan dalam memastikan kelayakan proyek dari sisi teknis.

Meski masih dalam tahap perizinan dan pengkajian dampak lingkungan, pemerintah daerah aktif memfasilitasi dialog antara investor dan warga. 

Upaya ini bertujuan agar seluruh proses pembangunan berjalan transparan dan mendapat dukungan publik. Konsultasi publik juga dijadikan bagian dari prasyarat agar investasi tetap berpihak pada kesejahteraan lokal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper