Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabedilan dan Gebang Jadi Titik Panas Baru Investasi di Cirebon

Dominasi lima perusahaan menunjukkan arah pertumbuhan investasi yang mulai menyebar ke kawasan timur dan tengah Kabupaten Cirebon
Peternakan ayam ras petelur/Bisnis
Peternakan ayam ras petelur/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Lima perusahaan besar mencatatkan diri sebagai penyumbang tertinggi nilai investasi di Kabupaten Cirebon pada triwulan pertama tahun 2025. Lima entitas usaha ini mendominasi aliran modal masuk ke wilayah tersebut dengan total nilai lebih dari Rp267 miliar. 

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor alas kaki, peternakan, industri gula, dan penggergajian kayu.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan dominasi lima perusahaan ini menunjukkan arah pertumbuhan investasi yang mulai menyebar ke kawasan timur dan tengah Kabupaten Cirebon, terutama di wilayah Pabedilan, Kedawung, Panguragan, dan Gebang.

“Triwulan pertama 2025 menjadi indikasi positif bahwa para investor masih melihat Cirebon sebagai daerah yang kompetitif. Ini didukung infrastruktur, SDM lokal yang cukup melimpah, dan iklim perizinan yang kondusif,” ujar Imron, Jumat (13/6/2025).

Peringkat tertinggi ditempati oleh PT Long Rich Indonesia yang beroperasi di Kecamatan Pabedilan. Perusahaan ini membukukan nilai investasi fantastis sebesar Rp124,5 miliar. Long Rich merupakan pemain besar di sektor alas kaki, dan dinilai memberikan dampak ekonomi signifikan melalui penyerapan tenaga kerja lokal.

“Long Rich bukan hanya menyumbang investasi terbesar, tapi juga menciptakan lebih dari 1.000 lapangan kerja baru di kawasan timur Cirebon. Ini menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi berbasis industri padat karya,” tambah Imron.

Di posisi kedua, masih dari sektor alas kaki, adalah PT Free Well Internasional yang berlokasi di Kecamatan Kedawung. Perusahaan ini menanamkan modal senilai Rp49,67 miliar, memperkuat dominasi sektor manufaktur ringan sebagai motor utama investasi di Kabupaten Cirebon.

Menurut Imron, sektor alas kaki memang menjadi andalan karena kemampuan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dengan teknologi menengah, yang cocok dengan karakteristik tenaga kerja lokal.

Menariknya, peringkat ketiga ditempati oleh sektor yang berbeda: peternakan ayam petelur. PT New Hope Farm Indonesia mencatatkan nilai investasi sebesar Rp35,5 miliar di Kecamatan Pabedilan. 

Perusahaan ini fokus pada budi daya ayam petelur dan pembibitan, memperlihatkan bahwa sektor agribisnis mulai menarik minat investor besar.

“Ini sinyal positif kalau investasi tidak hanya terkonsentrasi pada sektor industri pabrik, tetapi mulai menyentuh agribisnis modern. Kami melihat sektor ini sangat potensial dikembangkan sebagai pilar ketahanan pangan,” kata Imron.

Sementara itu, posisi keempat ditempati oleh PT Pinnacle Stevia Indonesia yang membangun pabrik pengolahan gula pasir di Kecamatan Panguragan. Nilai investasinya mencapai Rp30 miliar. Perusahaan ini membawa teknologi pemrosesan gula yang diklaim lebih efisien dan ramah lingkungan.

“Pinnacle membawa pendekatan baru dalam pengolahan gula. Mereka menggunakan sistem terintegrasi dari bahan baku lokal hingga pengemasan. Ini membuka peluang kerjasama dengan petani tebu di wilayah sekitar,” ungkap Imron.

Peringkat kelima ditempati oleh Kawasan Industri Sun Shine yang berlokasi di Kecamatan Gebang dengan investasi senilai Rp27,3 miliar. Fokus usaha mereka adalah pada sektor penggergajian kayu, salah satu sektor yang sempat lesu namun kini mulai bangkit karena permintaan dari pasar ekspor.

“Sun Shine menunjukkan bahwa sektor pengolahan kayu masih punya tempat di Cirebon, terutama dengan dukungan kawasan industri yang terintegrasi. Produk mereka banyak ditujukan untuk pasar luar negeri, seperti Tiongkok dan Amerika Latin,” jelasnya.

Dede menegaskan, Pemerintah Kabupaten Cirebon akan terus mendorong penyebaran investasi agar tidak terpusat di kawasan barat saja. Saat ini, wilayah timur seperti Pabedilan dan Gebang mulai menunjukkan geliat baru berkat dukungan infrastruktur dan ketersediaan lahan industri.

“Ke depan, kami juga akan mengembangkan kemitraan antara perusahaan besar dan UMKM lokal agar manfaat ekonomi dari investasi bisa lebih merata,” tutup Imron.

Berdasarkan capaian tersebut, Kabupaten Cirebon berpotensi mempertahankan posisinya sebagai salah satu daerah tujuan utama investasi di Jawa Barat, terutama di sektor industri padat karya dan agribisnis.

Pemerintah optimistis capaian triwulan I akan terus meningkat hingga akhir tahun 2025 seiring dengan perbaikan infrastruktur dan percepatan layanan perizinan digital.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper