Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Hari Ini, UMKM Ciayumajakuning Unjuk Gigi di CEF 2025

Festival ini menjadi ruang ekspresi bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pelajar, komunitas seni, dan institusi keuangan.
Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF), sebuah ajang ekonomi tahunan yang kini memasuki tahun ke-10./Bisnis-Hakim Baihaqi
Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF), sebuah ajang ekonomi tahunan yang kini memasuki tahun ke-10./Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, KUNINGAN-- Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF) 2025 resmi digelar di Taman Pandapa Paramarta, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mulai Jumat (20/6/2025) hingga Minggu (22/6/2025).

Festival yang mengusung tema 'Merayakan Budaya, Melestarikan Alam' ini merupakan bentuk sinergi lima daerah di wilayah Ciayumajakuning, yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan, yang didukung penuh oleh Perwakilan Bank Indonesia Cirebon.

Festival ini menjadi ruang ekspresi bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pelajar, komunitas seni, dan institusi keuangan, sekaligus menyajikan edukasi, hiburan, dan aktivitas kolaboratif berbasis budaya dan kewirausahaan.

Pada hari pertama, Jumat 20 Juni 2025, berbagai agenda edukatif disuguhkan. Di antaranya Final Lomba Cerdas Cermat tingkat SMA/K dan Final ImpactPreneur Business Challenge, yang menjadi ajang pembuktian gagasan bisnis inovatif dari generasi muda. 

Di sisi lain, dilakukan juga sosialisasi pelestarian Gunung Ciremai sebagai upaya membangun kesadaran ekologis peserta.

Tak hanya itu, panggung seni menghadirkan Final Jawara Tani, pertunjukan Wehendar Local Musica, dan penampilan seni kontemporer dari IPEBI Cirebon. Acara hari pertama menekankan sinergi antara edukasi, lingkungan, dan kreativitas lokal.

Sabtu 21 Juni menjadi hari yang paling padat dengan beragam aktivitas. Dimulai dari Bhayangkara Linggar Run 2025 hingga Final Lomba Schools Got Talent yang menampilkan talenta pelajar Ciayumajakuning.

Penampilan teater dari komunitas Sado menjadi daya tarik tersendiri, disusul edukasi keuangan inklusif oleh Guzman Sige dan Jonathan End. Dunia kopi juga mendapat sorotan lewat Java Buana Ciremai Coffee Roasting Championship 2025.

Di panggung budaya, tampil komunitas Nusaswatra dan band Samgo, serta aksi akustik dari Karimba. Performance Calung Sela Mekar dan pagelaran wayang golek oleh Khanha dan Ohan menutup hari kedua dengan nuansa tradisional yang kental.

Minggu 22 Juni dibuka dengan senam bersama dan permainan tradisional Kaulinan Baheula. Masyarakat diajak mengenal pangan lokal melalui Final Lomba Kreasi Rasa: Pangan Substitusi, serta menyimak Final Mendongeng CBP Rupiah Championship 2025 yang menyasar edukasi finansial sejak dini.

Kegiatan edukatif juga hadir lewat program CBPR bersama Kampung Dongeng Kuningan. Puncak kuliner diwarnai Live Cooking Show dari chef Firhan (MCI 6) bersama Mursyid.

Kompetisi dunia kopi berlanjut dengan Java Buana Ciremai Cup Taster Championship 2025, disusul lomba Bankers Band Competition. Penampilan Swara Lokananta dan NewBI mengiringi kemeriahan panggung musik, hingga puncak acara dengan kehadiran bintang tamu spesial.

Sepanjang festival, area Showcase UMKM menghadirkan produk fesyen, makanan-minuman, serta hasil pertanian dari pelaku usaha lokal. Di sisi lain, pengunjung dapat mengeksplorasi berbagai booth kolaborasi yang digelar oleh pemerintah daerah, perbankan Ciayumajakuning, komunitas budaya, hingga seni rupa desain dari ITB.

Tak kalah menarik, booth aktivasi menghadirkan berbagai wahana interaktif seperti CEF Point, Beauty of Rupiah, galeri seni, serta pustaka edukatif tentang Gunung Jati dan aktivitas membaca anak.

Festival ini tidak hanya menjadi selebrasi kreativitas dan kewirausahaan, tetapi juga ruang konsolidasi untuk merawat budaya lokal sekaligus menggerakkan ekonomi daerah melalui pendekatan kolaboratif dan inovatif.

Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BI Cirebon, Kiptiah Riyanti mengatakan, dalam kurun satu dekade, CEF telah melibatkan lebih dari 2.000 UMKM, dengan kunjungan mencapai puluhan ribu orang setiap tahunnya.

Bukan sekadar festival dagang, kata Kiptiah, CEF juga menjadi ruang sinergi dan pembelajaran, mempertemukan pelaku usaha kecil dengan berbagai pemangku kepentingan ekonomi. 

"Di dalamnya tercakup pelatihan ekspor, literasi digital, forum investasi, konsultasi keuangan, hingga pertunjukan seni dan edukasi pangan," kata Kiptiah.

Ia menyebut, CEF tahun ini menjadi bagian dari strategi besar memperkuat perekonomian lokal pasca-pandemi dan dalam menghadapi tantangan global. 

"UMKM adalah motor utama ekonomi nasional dan daerah. CEF merupakan wujud komitmen kami untuk mendukung sektor ini melalui pendekatan yang digital, hijau, dan berkelanjutan,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Dinda Wulandari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper